Arkeolog Menggali Reruntuhan Misterius dan Menemukan Benteng Romawi Kuno
- Instagram/redsequoiadawn
Malang, WISATA – Para arkeolog memecahkan misteri reruntuhan Kastil Desolate dan memastikan bahwa situs misterius di tepi Sungai Danube itu dulunya merupakan bagian dari rute perdagangan penting Romawi.
Terletak dua mil dari benteng legiun Romawi Carnuntum di sepanjang Sungai Danube dan telah lama dikenal di Austria sebagai 'Odes Schloss' (Kastil yang Sunyi), 'castellum'--kata Latin untuk benteng kecil atau menara--telah menjadi subjek penelitian arkeologi terkini.
Dinding menara yang terawat baik dan setinggi hampir sembilan kaki itu telah lama dianggap sebagai semacam bangunan Romawi dan tim ahli yang mengonfirmasi kecurigaan tersebut telah membuka jendela baru dalam sejarah kebiasaan militer dan perdagangan Romawi.
Situs ini merupakan satu-satunya benteng Romawi yang diketahui di Austria. Sekitar tahun 1850, tembok yang masih terlihat di situs ini dijuluki Kastil Terpencil, tetapi para ahli tidak pernah yakin apa yang diwakili oleh area tersebut—tentu saja, hingga sekarang.
Para ahli, menurut pernyataan yang diterjemahkan dari Institut Arkeologi Austria dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, meyakini pembangunan kastil berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama sekitar tahun 170-180 M, ketika Kaisar Marcus Aurelius memperkuat perbatasan Romawi melawan suku-suku Jermanik selama Perang Marcomannic. Lokasi situs tersebut di tepi Sungai Danube dan di sepanjang rute perdagangan yang dikenal sebagai Jalan Amber, yang membentang dari Baltik melalui Carnuntum ke Kekaisaran Romawi, menawarkan penyeberangan perdagangan penting di sungai tersebut, yang merupakan perbatasan alami kekaisaran.
Tahap kedua pembangunan, yang berlangsung sekitar tahun 260 M, mengalami renovasi di bawah Kaisar Gallienus. Sejak saat itu, jumlah pasukan yang menjaga benteng menurun.
Selama penggalian, para arkeolog menemukan batu bata bercap dari kelompok legiun Romawi XIV dan XV, bersama dengan potongan perunggu kecil, keramik, dan koin. Batu-batu itu membuktikan pentingnya strategi besar Carnuntum dalam sistem militer Romawi dan memberikan wawasan baru tentang keamanan militer dari hubungan utara-selatan.