Stoisisme Marcus Aurelius: Jalan Menuju Hidup yang Lebih Bermakna
Jumat, 13 Juni 2025 - 21:16 WIB
Sumber :
- Image Creator Bing/Handoko
"The fruit of this life is good character and acts for the common good."
Baca Juga :
Zaman Serba Ingin Lebih, Tapi Lupa Caranya Merasa Cukup: Pesan Stoik Donald Robertson yang Menyentuh Hati
Marcus tidak menilai hidup dari kekuasaan, kekayaan, atau pengaruh. Baginya, hidup yang bermakna adalah hidup yang penuh kebaikan: terhadap diri sendiri, sesama, dan dunia. Kebaikan bukan sekadar etika, tapi jalan menuju kebahagiaan sejati.
Stoisisme dalam Praktik Modern
Baca Juga :
Semakin Dikejar, Semakin Membakar: Pelajaran Stoik Donald Robertson tentang Bahaya Keinginan Tak Terbatas
Bagaimana Stoisisme Marcus Aurelius bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
- Saat menghadapi kemarahan: tanyakan pada diri, “Apakah ini dalam kendali saya?”
- Saat menghadapi kritik: sadari bahwa pendapat orang lain bukan cermin nilai diri Anda.
- Saat merasa gagal: jadikan kegagalan sebagai pelajaran, bukan sebagai vonis.
- Saat tergoda untuk iri hati: fokuskan kembali pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan dan syukuri.
Dengan melatih pikiran untuk tenang, fokus, dan bijaksana, Stoisisme bisa menjadi pelindung dari gangguan dunia luar dan membuka jalan menuju kehidupan yang lebih damai dan bermakna.
Baca Juga :
Kalau Sedikit Saja Tak Membuatmu Puas, Banyak Pun Tak Akan Cukup: Pelajaran Stoik dari Donald Robertson
Mengapa Marcus Aurelius Relevan di Era Digital?
Halaman Selanjutnya
Dalam dunia yang dipenuhi dengan distraksi, algoritma, dan tekanan sosial, Marcus Aurelius menawarkan alternatif: hidup dengan kesadaran, bukan impuls; bertindak dengan tujuan, bukan ikut-ikutan; dan menjaga integritas di tengah ketidakkonsistenan dunia.