Rahasia Bahagia Ala Marcus Aurelius: Hidup Sesuai dengan Alam
- Cuplikan layar
Mengendalikan Diri Adalah Bentuk Kebebasan Sejati
Dalam ajaran Marcus Aurelius, pengendalian diri bukanlah bentuk pengekangan, melainkan bentuk tertinggi dari kebebasan. Seseorang yang mampu mengendalikan amarah, keserakahan, dan nafsu duniawi adalah orang yang benar-benar merdeka.
Filsuf ini menulis, “Bukan hal-hal di luar yang menyakiti kita, melainkan pendapat kita tentang hal-hal itu.” Dengan menguasai pikiran dan emosi, seseorang tidak akan mudah terombang-ambing oleh pujian atau cacian, kesenangan atau penderitaan.
Keteladanan Seorang Kaisar
Menariknya, Marcus Aurelius tidak hanya mengajarkan, tapi juga mempraktikkan ajaran Stoik dalam hidupnya. Sebagai kaisar, ia menghadapi perang, wabah, pengkhianatan, dan tekanan besar. Namun dalam segala situasi itu, ia tetap tenang, adil, dan rendah hati.
Ia tidak menikmati kemewahan berlebihan, tidak membalas dendam pada musuh-musuhnya, dan selalu berusaha bertindak berdasarkan akal sehat dan kebajikan. Ini menunjukkan bahwa Stoikisme bukan sekadar teori, melainkan filosofi hidup yang bisa diterapkan oleh siapa saja — dari rakyat jelata hingga pemimpin tertinggi.
Relevansi untuk Zaman Sekarang