Kisah Tragis dan Keagungan di Balik Terracotta Army Kaisar Qin
- China-Mike Travel
Jakarta, WISATA - Di balik keheningan pasukan tanah liat yang berdiri gagah di kota Xi’an, Tiongkok, tersimpan kisah tentang ambisi, kemegahan, dan pengorbanan manusia yang luar biasa. Ribuan patung prajurit—dikenal sebagai Terracotta Army—tidak hanya merupakan pencapaian arkeologi terbesar abad ke-20, tetapi juga simbol dari impian abadi seorang penguasa yang begitu takut akan kematian, hingga membangun kerajaan kedua di alam baka.
Namun, di balik kemegahan Tentara Terakota yang mengelilingi makam Kaisar Qin Shi Huang, tersimpan pula kisah tragis tentang penderitaan, pengorbanan, dan hilangnya nyawa dalam proses penciptaan karya terbesar dalam sejarah Tiongkok kuno ini.
Ambisi Abadi Sang Kaisar Pertama
Qin Shi Huang, sang Kaisar pertama yang menyatukan Tiongkok pada abad ke-3 sebelum Masehi, bukanlah tokoh biasa. Ia adalah penguasa dengan visi besar dan kekuasaan absolut. Di usianya yang baru 13 tahun, ia sudah memerintahkan pembangunan kompleks makamnya, yang memakan waktu hampir 40 tahun untuk diselesaikan.
Obsesi terhadap kehidupan setelah mati membuatnya membangun kompleks pemakaman yang sangat luas, lengkap dengan istana bawah tanah, sungai merkuri, dan pasukan pelindung dalam bentuk patung tanah liat. Ia percaya bahwa dunia arwah adalah cerminan dari dunia nyata—dan ia harus tetap berkuasa di sana.
Keagungan Tentara Tanah Liat
Hingga hari ini, lebih dari 8.000 patung prajurit ditemukan, masing-masing dibuat dengan detail luar biasa. Tidak ada dua patung yang benar-benar sama. Para arkeolog juga menemukan lebih dari 670 patung kuda dan 130 kereta perang. Semuanya disusun dalam formasi militer yang nyata.