Hewan yang Memiliki 'Indera Keenam', Mengubah Beberapa Teori Evolusi

Malang, WISATA – Dua abad yang lalu, para naturalis mengira mereka telah menemukan cara mendengar reptil. Hewan seperti kadal dan ular, kata mereka, sebagian besar mengandalkan indera penglihatan dan penciuman, sementara telinga bagian dalam mereka menangani keseimbangan dan tidak banyak hal lainnya.

Penelitian terbaru menemukan bahwa organ keseimbangan tokek juga berfungsi sebagai mikrofon yang peka terhadap getaran yang berasal dari tanah, sehingga hewan itu memiliki indra tambahan yang tersembunyi.

Penemuan itu penting karena mengubah sebagian kisah evolusi pendengaran. Penemuan itu mengisyaratkan bahwa jalur getaran kuno tidak pernah hilang saat vertebrata merangkak ke daratan, jalur itu hanya luput dari perhatian ilmiah.

Penelitian baru ini berfokus pada tokek tokay, kadal tangguh yang terkenal dengan gonggongannya yang keras. Jauh di dalam tengkoraknya terdapat kantung, kantung berisi cairan yang telah lama ditandai sebagai sensor keseimbangan.

Para peneliti dengan lembut merekam sinyal saraf sambil memberikan getaran frekuensi rendah. Frekuensi tersebut jauh di bawah rentang yang biasanya dideteksi gendang telinga tokek, yang menunjukkan bahwa hewan tersebut menjalankan dua saluran suara paralel: satu untuk mencicit di udara, satu untuk getaran di bawah kaki.

Telinga, seperti yang kita ketahui, mendengar suara di udara. Namun, jalur internal kuno ini, yang biasanya terkait dengan keseimbangan, membantu tokek mendeteksi getaran yang merambat melalui media seperti tanah atau air.

Jalur ini ada pada amfibi dan ikan, dan kini telah terbukti juga ada pada kadal. Temuan ini menjelaskan bagaimana sistem pendengaran berevolusi dari apa yang Anda lihat pada ikan menjadi apa yang Anda lihat pada hewan darat termasuk manusia.

Halaman Selanjutnya

Tim tersebut juga memetakan otak tokek dan menemukan stasiun relai yang disebut nukleus vestibularis ovalis.