René Descartes: “Tidak Ada Metode yang Lebih Pasti daripada Keraguan dalam Mencari Pengetahuan”

Dalam kehidupan pribadi, keraguan juga memiliki tempat tersendiri. Seseorang yang berani meragukan keyakinan lamanya dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa dan terbuka terhadap kemungkinan baru. Keraguan mendorong kita untuk merenung, merefleksikan hidup, dan memperbaiki pandangan yang mungkin telah usang. Proses ini penting agar individu tidak terjebak dalam pola pikir sempit atau dogmatisme yang membutakan.

Namun, penting untuk membedakan antara keraguan yang konstruktif dan keraguan yang destruktif. Descartes tidak menganjurkan kita untuk menjadi sinis atau ragu terus-menerus hingga kehilangan arah. Justru, keraguannya bersifat metodologis—ia digunakan sementara sebagai alat untuk membangun pengetahuan yang kokoh. Setelah menemukan dasar yang pasti, keraguan digantikan oleh keyakinan yang rasional.

René Descartes mengajarkan bahwa fondasi kebenaran tidak boleh dibangun di atas asumsi, takhayul, atau kebiasaan semata. Ia harus diuji melalui akal dan logika. Dalam dunia yang terus berubah, pesan ini menjadi semakin penting. Kita perlu membekali diri dengan metode berpikir yang dapat menuntun kita ke arah yang benar, meskipun harus melalui jalan keraguan terlebih dahulu.

Warisan pemikiran Descartes tidak hanya dirasakan dalam bidang filsafat, tetapi juga dalam matematika, sains, psikologi, bahkan teknologi. Semangat skeptisisme metodologisnya menjadi inspirasi bagi banyak pemikir modern, dari Immanuel Kant hingga ilmuwan kontemporer seperti Stephen Hawking.

Dengan kata lain, ajaran Descartes mengingatkan kita bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang bisa diterima begitu saja. Ia harus dicari, diuji, dan dipertahankan melalui proses berpikir yang disiplin. Dalam dunia yang kompleks dan sering kali membingungkan ini, keraguan yang sehat bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan intelektual yang patut dikembangkan.

Sebagai penutup, kutipan René Descartes: “Tidak ada metode yang lebih pasti daripada keraguan dalam mencari pengetahuan” adalah ajakan abadi untuk berpikir secara kritis, logis, dan mandiri. Melalui keraguan, kita membebaskan diri dari kepalsuan dan menuju pada kebenaran sejati yang memberi makna pada keberadaan kita.