Ilmuwan Membuktikan Ikan Menderita 'Rasa Sakit Hebat' Setidaknya selama 10 Menit setelah Ditangkap

Ikan di Pasar
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Setiap tahun, lebih dari dua triliun ikan liar dan budidaya dibunuh untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kematian mereka sering kali tidak disadari. Namun, di balik permukaannya terdapat fakta biologis yang sederhana: ikan dapat menderita.

Chrysippus: “Seorang Bijak Akan Menggunakan Segalanya Demi Tujuan Bajik, Bahkan Rasa Sakit Sekalipun”

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menyoroti rasa sakit ini dan menawarkan cara untuk menguranginya.

Tidak seperti dampak lingkungan atau kesehatan masyarakat, penderitaan hewan tidak memiliki metrik universal. Tidak ada padanan untuk jejak karbon atau tahun-tahun kehidupan yang hilang. Untuk mengatasi hal ini, para ilmuwan mengembangkan Welfare Footprint Framework (WFF).

Epictetus: “Bukan Kematian atau Rasa Sakit yang Harus Ditakuti, Tetapi Rasa Takut Itu Sendiri”

Alat ini mengukur rasa sakit dalam hitungan menit, yang memungkinkan para peneliti untuk membandingkan hasil kesejahteraan di berbagai spesies dan kondisi. Tim peneliti menerapkan metode ini untuk penyembelihan ikan trout, di mana paparan udara masih merupakan teknik yang banyak digunakan.

Ikan, ketika ditarik dari air, mulai mengalami penurunan yang lambat dan menegangkan. Insang mereka mengempis. Mereka terkesiap karena panik. Kimia darah mereka meningkat. Oksigen menghilang sementara karbon dioksida terbentuk.

Ikan Menunjukkan Keterampilan Belajar yang Mengejutkan di Habitat Alami

Melalui bukti perilaku, neurologis dan farmakologis, tim memperkirakan bahwa ikan trout rata-rata mengalami rasa sakit sekitar sepuluh menit yang tergolong menyakitkan, melumpuhkan atau menyiksa.

Asfiksia udara masih legal dan umum digunakan di banyak bagian dunia. Namun, hal ini tidak cepat atau tanpa rasa sakit. Mendinginkan diri di dalam es atau menggunakan bubur es mungkin terdengar lebih lembut, namun untuk spesies yang beradaptasi dengan dingin seperti ikan trout, metode ini justru memperlambat metabolisme.

Halaman Selanjutnya
img_title