Epictetus: Filsuf Stoik yang Ajarannya Kembali Relevan di Era Digital

Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Ajaran Epictetus yang Masih Relevan

Seneca: Selama Masih Ada Manusia, Selalu Ada Ruang untuk Kebaikan

Beberapa prinsip Epictetus yang sangat cocok di zaman digital ini meliputi:

  • Kontrol atas Perhatian
    "You become what you give your attention to." Fokus lahir dari pilihan sadar — bukan sekadar reaksi terhadap setiap stimulus digital.
  • Pisahkan yang Bisa dan Tidak Bisa Dikendalikan
    Epictetus mengajarkan agar kita tidak membuang waktu dan emosi untuk hal-hal di luar kendali — seperti cuaca, masa lalu, atau komentar negative dari pengguna anonim.
  • Pentingnya Integritas Batin
    Di era pencitraan, muncul strategi instant branding yang bisa mengorbankan karakter. Sementara, Epictetus menekankan kebajikan bukan tentang terlihat baik, tetapi menjadi baik, meski tidak ada yang menyaksikan.

Cara Praktis Mengaplikasikan Stoikisme Digital

Tim Ferriss: Cara Menemukan Gairah Hidup, Bukan Sekadar Target

Berikut beberapa langkah praktis agar ajaran Epictetus bisa diterapkan oleh kita semua—apalagi mereka yang hidup di era online:

1.     “Jeda notifikasi” sebelum bereaksi
Bila mendapatkan update yang menyulut emosi—baik positif maupun negatif—cobalah berhenti sejenak, tanyakan: “Apakah ini penting untuk hari ini?” atau “Apakah saya bisa mengendalikan kondisinya?”

Seneca: Bahagia Itu Hidup Sesuai dengan Hakikat Diri Sendiri

2.     Hidrasi batin dengan membaca Stoik
Baca kutipan pendek Epictetus setiap pagi, seperti: "Don’t let the force of an impression when it first hits you knock you off your feet..." Seiring waktu, ia menjadi latihan mental untuk menahan impuls reaktif.

Halaman Selanjutnya
img_title