Epictetus: Filsuf Stoik yang Ajarannya Kembali Relevan di Era Digital
- Cuplikan layar
3. Batasi konsumsi berita dan media sosial
Ambil waktu khusus setiap hari—misalnya 30 menit pagi dan 30 menit sore—untuk membuka media sosial. Selebihnya, gunakan waktu digital untuk hal-hal produktif dan bermakna.
4. Praktik keheningan dan refleksi
Luangkan 10–15 menit di akhir hari untuk refleksi: “Apakah saya sudah mengendalikan reaksi emosional saya tadi?” dan catat di jurnal.
5. Cari komunitas Stoik
Banyak forum online atau grup diskusi menggunakan metode tanya-vebi (vicforum, sub-reddit “r/Stoicism”). Diskusi ini membantu memperkuat nilai Stoik lewat pengalaman kolektif.
Kisah Singkat untuk Ilustrasi
Bayangkan Rina, seorang pengusaha muda yang bergulat dengan tekanan media sosial. Ia mulai setiap hari dengan membaca kutipan Epictetus. Ketika ia menerima pesan negatif dari klien, dulu ia langsung stres dan membalas kasar. Sekarang, ia menahan diri, menelaah kritik, dan menanggapinya dengan tenang, bahkan menanggapinya dengan kepala dingin alih-alih ikut emosi.
Hasilnya? Masa transparansi reputasi tetap baik, klien pun maju dialog konstruktif. Dan yang lebih penting, Rina tidak lagi menjadi budak perasaan dan opini, melainkan tuan bagi pikirannya sendiri.
Studi dan Data Pendukung