Megafauna Laut Hadapi Ancaman yang Terus Meningkat meski Ada Perlindungan Global
- pixabay
Spesies-spesies ini tidak hanya cantik dan menarik, mereka juga penting. Kehadiran mereka mendukung keanekaragaman hayati dan membantu lautan berfungsi sebagai sistem yang stabil dan tangguh.
Meskipun penting, fauna laut raksasa menghadapi ancaman yang terus meningkat dari aktivitas manusia. Penangkapan ikan yang berlebihan, tabrakan kapal, terjerat sampah plastik, polusi suara dan hilangnya habitat semuanya berdampak buruk.
Perubahan iklim memperparah tantangan ini dengan memanaskan air dan mengganggu pola migrasi dan perkembangbiakan. Banyak dari hewan ini berumur panjang dan lambat bereproduksi, sehingga populasinya tidak dapat pulih dengan cepat setelah dirusak.
Saat ini, kawasan lindung laut (KKL) hanya mencakup delapan persen dari lautan dunia. Namun, Perjanjian Laut Lepas PBB bertujuan untuk memperluas cakupan tersebut hingga 30 persen. Studi baru ini menunjukkan bahwa meskipun target 30 persen penting, itu mungkin tidak cukup.
“Dampak perubahan lautan pada megafauna laut sudah terlihat jelas,” kata Camrin Braun, asisten ilmuwan dan ahli ekologi laut di WHOI.
“Pekerjaan terbaru kami yang melacak predator laut, termasuk studi sebelumnya yang dipimpin WHOI, menunjukkan perubahan di lautan diperkirakan akan mengubah status quo secara mendasar di mana spesies ini berada dan bagaimana mereka hidup.”
Tim peneliti melacak pergerakan hewan untuk menemukan area yang penting untuk mencari makan, berkembang biak, dan bermigrasi.