Megafauna Laut Hadapi Ancaman yang Terus Meningkat meski Ada Perlindungan Global
- pixabay
“Kami menemukan bahwa area yang digunakan oleh hewan-hewan ini tumpang tindih secara signifikan dengan ancaman seperti penangkapan ikan, pengiriman, pemanasan suhu dan polusi plastik,” kata Ana Sequeira, ahli ekologi kelautan di ANU dan penulis utama studi tersebut.
Target perlindungan 30 persen dianggap membantu tetapi tidak cukup untuk melindungi semua area penting, yang berarti bahwa strategi mitigasi tambahan diperlukan untuk mengurangi tekanan di luar area yang akan dilindungi.
Projek MegaMove, yang diluncurkan oleh Sequeira pada tahun 2020, bertujuan untuk menyatukan komunitas ekologi gerakan laut guna menghadapi tantangan mendesak yang dihadapi kehidupan laut.
MegaMove menyatukan jaringan peneliti internasional untuk menyediakan penelitian inovatif guna memajukan konservasi global megafauna laut.
Tim tersebut menekankan bahwa meskipun perluasan kawasan lindung sangat penting, sama pentingnya untuk mengatasi ancaman di luar zona tersebut.
Penelitian ini menunjukkan bahwa, selain kawasan lindung, penerapan strategi mitigasi seperti mengganti alat tangkap, menggunakan lampu yang berbeda pada jaring dan skema lalu lintas untuk kapal akan menjadi kunci untuk mengurangi tekanan manusia saat ini terhadap spesies ini.