Ketika Kepercayaan Menjadi Tuntutan: Membongkar Makna Filosofis Friedrich Nietzsche
- Image Creator/Handoko
Refleksi dalam Dunia Modern
Di era media sosial dan budaya “oversharing”, kepercayaan kadang ditunjukkan lewat unggahan pribadi, curhat daring, atau interaksi terbuka yang viral. Banyak orang mengira bahwa ketika mereka berbagi kisah hidup secara terbuka, orang lain wajib berbuat serupa.
Namun seperti yang Nietzsche katakan: “Hadiah tidak memberikan hak.” Fakta bahwa kita berani terbuka di ruang publik tidak otomatis memberi kita kuasa untuk menuntut keterbukaan orang lain.
Hal ini juga terlihat dalam dunia profesional. Seorang rekan kerja mungkin memberi kepercayaan penuh dalam sebuah proyek, lalu merasa dikhianati saat kita tidak memberikan akses atau informasi balik. Namun, apakah kepercayaan itu diberikan dengan syarat? Apakah kepercayaan itu sebuah alat tukar?
Nietzsche menjawab: Tidak. Kepercayaan adalah hadiah, bukan tagihan.
Etika dan Batasan dalam Kepercayaan
Penting untuk membedakan antara kepercayaan yang sehat dan manipulasi emosional. Ada kalanya, seseorang memberikan kepercayaan bukan untuk membangun hubungan, tetapi untuk mengikat kita dalam hutang moral.