Kebajikan: Harta Sejati yang Tak Tergoyahkan — Pandangan Massimo Pigliucci
- Cuplikan layar
2. Latihan Pengendalian Diri: Menahan diri dari reaksi impulsif terhadap kritik atau pujian, dan bereaksi dengan integritas.
3. Bertindak tanpa Mengharapkan Imbalan: Melakukan kebaikan karena itu benar, bukan karena ingin dipuji.
4. Menjaga Konsistensi Nilai: Tetap memegang prinsip etika dalam keputusan sehari-hari, bahkan dalam hal-hal kecil.
Kesimpulan: Satu-satunya Kekayaan yang Abadi
Massimo Pigliucci mengingatkan kita bahwa tidak ada kekuatan luar yang lebih kuat daripada kekuatan dalam diri untuk memilih apa yang benar. Kebajikan, dalam pengertian Stoik, bukan sekadar moralitas pasif, melainkan tindakan aktif untuk menjalani hidup dengan kesadaran, integritas, dan tujuan.
Dalam dunia yang mudah terombang-ambing oleh opini, tren, dan gangguan digital, mempertahankan kebajikan mungkin terasa kuno—tetapi justru karena itu ia menjadi bentuk revolusi moral yang paling berani.
Seperti kata Pigliucci, “Kebajikan adalah satu-satunya kebaikan sejati yang tidak bisa direnggut siapa pun.” Maka jika dunia mengambil segalanya darimu, tetapi kamu tetap menjaga kebajikan, kamu belum kehilangan apa-apa—sebaliknya, kamu telah menang atas dunia.