Seneca: Hidup yang Bermakna Tak Bisa Dibeli dengan Uang

Seneca
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA – Filsuf Stoik terkenal, Seneca, mengajarkan bahwa kebahagiaan dan makna hidup sejati tidak dapat diukur dari kekayaan materi atau harta benda. Dalam pandangannya, hidup yang bermakna lahir dari penguasaan diri, kebijaksanaan, dan keseimbangan batin, bukan dari berlimpahnya harta duniawi.

Rahasia Sukses Ryan Holiday: Jangan Sibuk Jadi Hebat, Jadilah Berguna

Uang Bukan Penentu Kebahagiaan Sejati

Seneca menegaskan bahwa “Wealth is the slave of a wise man. The master of a fool.” Pernyataan ini menunjukkan bagaimana kekayaan bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan bijaksana, tetapi juga dapat mengendalikan dan merusak jika dibiarkan menguasai seseorang. Banyak orang mengejar kekayaan dengan harapan bisa membeli kebahagiaan, namun bagi Seneca, kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri.

Apakah Kamu Terjebak Ego? Ryan Holiday Punya Obatnya

Kebahagiaan Berasal dari Penguasaan Diri

Menurut Seneca, seseorang yang bijaksana tidak bergantung pada materi luar untuk merasa puas atau bahagia. Ia berkata, “He who has made a fair compact with poverty is rich.” Artinya, orang yang mampu menerima dan berdamai dengan keterbatasan materi justru merupakan orang yang kaya secara batin. Penguasaan diri dan penerimaan terhadap apa yang dimiliki menjadi kunci kebahagiaan yang tahan lama.

5 Alasan Mengapa Filsafat Ryan Holiday Cocok untuk Generasi Milenial

Bahaya Ketergantungan pada Kekayaan

Seneca mengingatkan bahwa ketergantungan pada uang dan harta sering kali menimbulkan kegelisahan dan ketidakpuasan. “For greed all nature is too little,” ujarnya, menggambarkan bahwa keserakahan membuat manusia tak pernah merasa cukup, bahkan ketika memiliki segalanya. Sikap ini justru menjebak manusia dalam ketidakbahagiaan.

Halaman Selanjutnya
img_title