Seneca: Butuh Sepanjang Hidup untuk Belajar Hidup, dan Belajar Mati

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA — Filsuf Stoik terkemuka dari Romawi kuno, Lucius Annaeus Seneca, pernah berkata: “It takes the whole of life to learn how to live, and – what will perhaps make you wonder more – it takes the whole of life to learn how to die.” Terjemahan bebasnya, “Diperlukan seluruh hidup untuk belajar bagaimana menjalani hidup, dan—yang mungkin lebih mengherankan—diperlukan seluruh hidup juga untuk belajar bagaimana menghadapi kematian.”

Pierre Hadot: Lepas dari Ilusi Kepemilikan, Temukan Kebahagiaan Sejati dari Dalam Diri

Ucapan ini mungkin terdengar menggentarkan, namun di baliknya terdapat makna mendalam tentang bagaimana kita seharusnya menjalani hari-hari di dunia ini. Seneca mengajak kita untuk tidak hanya mengejar kesuksesan lahiriah, tetapi juga membentuk jiwa yang siap menerima hidup sepenuhnya—termasuk akhir dari hidup itu sendiri.

Hidup adalah Proses Belajar Tanpa Henti

Pierre Hadot: Setiap Tantangan Adalah Kesempatan untuk Tumbuh dan Belajar, Bukan Alasan untuk Menyerah

Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita sudah tahu bagaimana menjalani hidup. Sejak kecil kita diajarkan untuk mengejar prestasi, mengumpulkan harta, membentuk keluarga, dan meraih pengakuan sosial. Tapi Seneca menyindir bahwa sejatinya, kita menghabiskan sepanjang hidup kita hanya untuk memahami apa arti hidup itu sendiri.

Belajar hidup bukan hanya tentang mengisi waktu, tetapi tentang bagaimana menghayati tiap detik dengan kesadaran penuh. Kita belajar dari kegagalan, patah hati, kesedihan, juga dari kebahagiaan dan keberhasilan. Dan setiap pelajaran itu menuntun kita untuk lebih bijaksana, lebih rendah hati, dan lebih menerima bahwa hidup tidak pernah sepenuhnya bisa kita kendalikan.

Heraclitus: "Setiap Perubahan Membawa Pelajaran Berharga, Asalkan Kita Mau Mendengarkan"

Belajar Mati: Persiapan Paling Dalam

Bagian kedua dari kutipan Seneca bahkan lebih mengejutkan: butuh seumur hidup untuk belajar bagaimana mati. Kematian, dalam pandangan Stoik, bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, tetapi sesuatu yang perlu dihadapi dengan pemahaman dan kesiapan.

Halaman Selanjutnya
img_title