Zeno dari Citium: Kebajikan Adalah Satu-Satunya Jalan Menuju Kebahagiaan Sejati
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Dalam dunia yang semakin sibuk dan dipenuhi oleh godaan materialisme, ajaran kuno dari Zeno dari Citium, filsuf Stoik dari Yunani kuno, kembali menggema dengan makna yang dalam dan relevan. Salah satu kutipan terkenalnya, “Kebajikan adalah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan sejati,” menjadi pengingat penting bahwa esensi kehidupan tidak terletak pada apa yang kita miliki, melainkan pada bagaimana kita hidup.
Siapa Zeno dari Citium?
Zeno dari Citium adalah pendiri aliran Stoikisme, sebuah filsafat hidup yang lahir di Yunani pada abad ke-3 SM. Ia mengajarkan bahwa kebajikan moral—yang mencakup kejujuran, keadilan, keberanian, dan pengendalian diri—merupakan satu-satunya bentuk kebaikan sejati. Filsafatnya lahir dari pengalaman pribadi yang penuh penderitaan, termasuk kehilangan harta benda dan identitas, yang membentuk pandangannya bahwa kedamaian sejati hanya dapat dicapai dengan hidup secara bijak dan selaras dengan alam.
Makna Kebajikan dalam Stoikisme
Dalam Stoikisme, kebajikan bukan hanya sekadar perilaku baik, tetapi sebuah bentuk kedewasaan spiritual. Menurut Zeno, seseorang yang bijak akan menilai segala hal berdasarkan nilai moral, bukan kepentingan pribadi atau pencapaian duniawi. Baginya, kekayaan, ketenaran, dan bahkan kesehatan tidak menjamin kebahagiaan bila tidak disertai dengan kebajikan.
Kebajikan, dalam ajaran Zeno, bukanlah sesuatu yang datang dari luar. Ia lahir dari dalam diri, dari cara kita merespons dunia, dari kemampuan kita untuk tetap adil meski dalam situasi sulit, dan dari keteguhan kita dalam mempertahankan nilai kebenaran.
Mengapa Kutipan Ini Tetap Relevan di Era Modern?