Heraclitus: "Seperti Api yang Menyala, Kehidupan Kita Terus Berubah, Tetapi Esensinya Tetap Bersinar"

Heraclitus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA - Heraclitus dari Efesos, seorang filsuf Yunani Kuno yang hidup sekitar tahun 535–475 SM, dikenal sebagai pelopor pemikiran bahwa perubahan adalah hukum dasar alam semesta. Ia memperkenalkan konsep Panta Rhei — “segala sesuatu mengalir” — untuk menggambarkan realitas sebagai sesuatu yang dinamis, terus bergerak, dan tak pernah tetap. Namun di balik perubahan itu, Heraclitus juga menyiratkan adanya inti atau logos yang menjadi dasar dari segala pergerakan. Dalam konteks ini, kutipannya yang puitis dan filosofis, “Seperti api yang menyala, kehidupan kita terus berubah, tetapi esensinya tetap bersinar,” membuka pemahaman baru tentang makna eksistensi manusia di tengah dinamika yang tak pernah berhenti.

Socrates: Hidup Tanpa Makna Lebih Menakutkan daripada Kematian

 

 

Heraclitus dan Simbol Api: Esensi yang Tidak Pernah Padam

Socrates dan Makna Kematian: Ketika Akhir Justru Menjadi Awal

Dalam banyak fragmen pemikirannya, Heraclitus menyebut api sebagai unsur dasar dari segala hal. Baginya, api bukan hanya elemen fisik, tetapi simbol dari perubahan yang konstan. Api membakar, bergerak, dan mengubah segalanya yang disentuhnya — tetapi tetap menyala sebagai sumber cahaya dan energi.

Kutipan “Seperti api yang menyala, kehidupan kita terus berubah, tetapi esensinya tetap bersinar” menempatkan kehidupan manusia sebagai sesuatu yang senantiasa berubah dalam bentuk, pengalaman, dan kondisi. Namun di balik semua itu, ada sesuatu yang tetap — esensi, cahaya batin, atau nilai fundamental dalam diri — yang tidak pernah padam.

Seneca: Kebesaran Manusia Tidak Diukur dari Apa yang Dimilikinya

Makna Filosofis: Perubahan dalam Bentuk, Ketetapan dalam Jiwa

Halaman Selanjutnya
img_title