Sun Tzu: Seni Perang adalah Urusan Hidup dan Mati yang Tak Boleh Diabaikan oleh Negara
- Cuplikan layar
“The art of war is of vital importance to the State. It is a matter of life and death, a road either to safety or to ruin. Hence it is a subject of inquiry which can on no account be neglected.” — Sun Tzu
Jakarta, WISATA — Dalam dunia militer dan kepemimpinan strategis, Sun Tzu dikenal sebagai tokoh yang pemikirannya melampaui zamannya. Salah satu kutipan paling terkenal dari karya legendarisnya The Art of War menyebutkan bahwa seni berperang merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah negara. Baginya, seni perang bukan hanya soal strategi tempur, melainkan juga soal keberlangsungan hidup suatu bangsa.
Pernyataan tersebut menjadi pengingat kuat bahwa pengelolaan pertahanan negara adalah urusan yang tidak bisa dipandang sebelah mata, apalagi diabaikan. Sun Tzu menyatakan dengan tegas bahwa seni perang adalah persoalan hidup dan mati, jalan menuju keselamatan atau kehancuran. Maka dari itu, mempelajari, memahami, dan menerapkannya adalah suatu keharusan mutlak bagi para pemimpin negara dan jajarannya.
Seni Perang Bukan Hanya Soal Senjata
Sun Tzu menekankan bahwa seni perang bukan sekadar kekuatan militer atau persenjataan canggih, melainkan juga mencakup strategi, diplomasi, moral pasukan, kondisi rakyat, hingga pengelolaan sumber daya. Negara yang mengabaikan seni perang berisiko membuat keputusan gegabah dalam kondisi krisis, baik dalam menghadapi ancaman luar negeri maupun konflik internal.
Di era modern, pemahaman ini relevan dengan bagaimana negara membangun sistem pertahanan yang tangguh, cerdas, dan adaptif terhadap ancaman siber, infiltrasi ideologi radikal, serta disrupsi ekonomi global yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
Konteks Indonesia dalam Menjaga Stabilitas