Sun Tzu: Pejuang yang Tenang dan Terkendali Lebih Menang daripada yang Emosional dan Ambisius

Sun Tzu (sekitar 544–496 SM)
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA - Dalam karya klasik The Art of War, Sun Tzu menyampaikan banyak pelajaran tentang karakter dan sikap yang menentukan keberhasilan dalam peperangan. Salah satu kutipan pentingnya adalah:
“It is the unemotional, reserved, calm, detached warrior who wins, not the hothead seeking vengeance and not the ambitious seeker of fortune.”

Epictetus dan Seni Mengabaikan Hal-Hal yang Tak Bisa Kamu Kontrol

Kutipan ini mengajarkan bahwa dalam menghadapi konflik, baik dalam peperangan maupun kehidupan, sikap emosional dan ambisi yang berlebihan justru bisa menjadi penghalang keberhasilan.

Pentingnya Sikap Tenang dan Terkendali

Mengapa Ajaran Epictetus Jadi Panduan Hidup Milenial Hari Ini?

Sun Tzu menegaskan bahwa pejuang atau pemimpin yang mampu mengendalikan emosinya, bersikap tenang, dan tidak terbawa nafsu amarah atau dendamlah yang akan memenangkan pertarungan. Sikap tenang memungkinkan pemikiran yang jernih dan pengambilan keputusan yang tepat dalam situasi sulit.

Seorang pejuang yang emosional, seperti yang mudah terpancing amarah atau ingin membalas dendam, cenderung kehilangan kontrol dan membuat keputusan impulsif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan pasukannya.

15 Kutipan Epictetus yang Akan Mengubah Cara Pandang Hidupmu

Bahaya Mencari Balas Dendam dan Ambisi Berlebihan

Sun Tzu juga menyoroti dua karakter negatif yang sering menghalangi kemenangan: keinginan membalas dendam dan ambisi mencari keuntungan materi atau kemuliaan. Kedua dorongan ini dapat mengaburkan fokus pada tujuan utama, yaitu kemenangan dan keselamatan.

Halaman Selanjutnya
img_title