Seneca: “Terkadang, Bertahan Hidup Saja Sudah Menjadi Tindakan Keberanian”
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA — Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, kutipan filsuf Stoik asal Romawi, Lucius Annaeus Seneca, kembali menggugah kesadaran publik: “Sometimes even to live is an act of courage.” Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia: “Terkadang, bertahan hidup saja sudah menjadi tindakan keberanian.”
Ungkapan ini bukan sekadar refleksi pribadi dari seorang filsuf kuno, tetapi sebuah pesan universal yang masih sangat relevan hingga hari ini. Di tengah berbagai krisis—baik ekonomi, kesehatan mental, lingkungan, hingga konflik sosial—bertahan dan menjalani hidup setiap hari menjadi suatu keberanian tersendiri bagi banyak orang.
Makna Filosofis: Keberanian dalam Kesunyian
Seneca, yang hidup pada abad pertama Masehi dan dikenal sebagai tokoh penting dalam aliran Stoikisme, menekankan bahwa keberanian bukan hanya terlihat dalam medan perang atau pengambilan keputusan besar. Keberanian juga bisa hadir dalam bentuk yang sunyi: seperti seseorang yang terus bangun pagi walau sedang terpuruk, atau yang terus bekerja keras meski hidupnya penuh tekanan.
“Seneca menyadarkan kita bahwa keberanian sejati sering kali muncul dalam diam,” ujar Dr. Mirna Utami, dosen filsafat di Universitas Gadjah Mada. “Ada keberanian dalam tetap menjalani hidup, bahkan saat rasanya tidak ada alasan untuk terus melangkah.”
Konteks Modern: Hidup di Tengah Krisis
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia selama beberapa tahun terakhir memberikan gambaran konkret dari kutipan Seneca. Banyak orang kehilangan pekerjaan, anggota keluarga, bahkan arah hidupnya. Namun mereka tetap bertahan—dan dalam bertahan itulah keberanian sejati lahir.