Marcus Aurelius: Nilai Seorang Manusia Tidak Lebih Besar dari Ambisinya
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif, ambisi sering kali dianggap sebagai bahan bakar utama untuk meraih kesuksesan. Namun, filsuf dan Kaisar Romawi, Marcus Aurelius, menawarkan perspektif yang lebih mendalam mengenai ambisi dan nilai diri. Dalam karyanya Meditations, ia menulis:
“Nilai seorang manusia tidak lebih besar dari ambisinya.”
Pernyataan ini mengajak kita untuk merenungkan hubungan antara ambisi dan nilai diri, serta bagaimana keduanya membentuk karakter dan tujuan hidup seseorang.
Ambisi sebagai Cerminan Nilai Diri
Menurut Marcus Aurelius, ambisi bukan sekadar keinginan untuk mencapai sesuatu, melainkan cerminan dari nilai-nilai dan tujuan hidup seseorang. Ambisi yang mulia dan bermakna mencerminkan karakter yang kuat dan tujuan hidup yang jelas. Sebaliknya, ambisi yang dangkal dan egois dapat menunjukkan kurangnya kedalaman dalam pemikiran dan tujuan hidup.
Dalam konteks ini, ambisi menjadi tolok ukur sejauh mana seseorang menghargai dirinya sendiri dan apa yang ingin ia capai dalam hidup. Ambisi yang tinggi dan bermakna menunjukkan bahwa seseorang memiliki visi yang jelas dan komitmen untuk mencapai tujuan tersebut.
Ambisi dalam Filosofi Stoik