Marcus Aurelius: Nilai Seorang Manusia Tidak Lebih Besar dari Ambisinya

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA – Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif, ambisi sering kali dianggap sebagai bahan bakar utama untuk meraih kesuksesan. Namun, filsuf dan Kaisar Romawi, Marcus Aurelius, menawarkan perspektif yang lebih mendalam mengenai ambisi dan nilai diri. Dalam karyanya Meditations, ia menulis:

“Belajar Filsafat Berarti Belajar Bagaimana Menjadi Manusia”: Gagasan Revolusioner Pierre Hadot

“Nilai seorang manusia tidak lebih besar dari ambisinya.”

Pernyataan ini mengajak kita untuk merenungkan hubungan antara ambisi dan nilai diri, serta bagaimana keduanya membentuk karakter dan tujuan hidup seseorang.

Pierre Hadot: “Filsafat adalah Pilihan Eksistensial yang Menuntut Transformasi Cara Hidup”

Ambisi sebagai Cerminan Nilai Diri

Menurut Marcus Aurelius, ambisi bukan sekadar keinginan untuk mencapai sesuatu, melainkan cerminan dari nilai-nilai dan tujuan hidup seseorang. Ambisi yang mulia dan bermakna mencerminkan karakter yang kuat dan tujuan hidup yang jelas. Sebaliknya, ambisi yang dangkal dan egois dapat menunjukkan kurangnya kedalaman dalam pemikiran dan tujuan hidup.

Socrates: “Bukan Hidup yang Penting, Tetapi Hidup yang Baik” — Makna Mendalam di Balik Hidup Manusia

Dalam konteks ini, ambisi menjadi tolok ukur sejauh mana seseorang menghargai dirinya sendiri dan apa yang ingin ia capai dalam hidup. Ambisi yang tinggi dan bermakna menunjukkan bahwa seseorang memiliki visi yang jelas dan komitmen untuk mencapai tujuan tersebut.

Ambisi dalam Filosofi Stoik

Halaman Selanjutnya
img_title