Mengapa Beberapa Hewan Menjadi Fosil, sementara yang Lain Menghilang Begitu Saja
- earth.com
Malang, WISATA – Manusia telah mengagumi fosil selama berabad-abad. Namun, banyak orang masih bertanya-tanya mengapa beberapa hewan meninggalkan sisa-sisa yang terawetkan dengan indah, sementara yang lain menghilang tanpa jejak keberadaan mereka.
Fosil bukan hanya tulang. Fosil dapat mencakup jejak otot dan bahkan jejak organ dalam.
Pelestarian dapat tampak kacau karena tidak semua makhluk memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi bagian dari catatan batuan.
Ketika Farid Saleh, Swiss National Science Foundation Ambizione Fellow di UNIL, dan timnya mengamati mengapa ini terjadi, mereka menemukan bahwa sifat kimia dalam bangkai membantu menentukan apakah bangkai tersebut akhirnya akan menjadi fosil.
Selama pembusukan, sisa-sisa tertentu memicu perubahan cepat pada kadar oksigen di sekitar tubuh. Bangkai yang lebih besar dan yang mengandung lebih banyak protein tampaknya menurunkan pasokan oksigen lokal.
Ini berarti bahwa, di alam, dua hewan yang dikubur berdampingan dapat memiliki nasib yang sangat berbeda sebagai fosil, hanya karena perbedaan ukuran atau kimia tubuh.
Beberapa peneliti telah mengamati bahwa protein terurai lebih cepat daripada lipid. Pembusukan cepat ini dapat mengurangi oksigen di sekitar bangkai lebih cepat, melindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut.