Marcus Aurelius: Ketidakadilan Sering Kali Terletak pada Apa yang Tidak Kita Lakukan

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA – Ketika kita memikirkan ketidakadilan, yang sering terbayang adalah tindakan aktif seperti menyakiti, menipu, atau mencurangi orang lain. Namun, Kaisar sekaligus filsuf Romawi kuno Marcus Aurelius mengajak kita untuk melihat sisi lain dari ketidakadilan: ketidakadilan yang lahir bukan dari perbuatan, tetapi dari kelalaian. Dalam Meditations, ia menulis:

Hidup yang Baik Bukan Bebas Masalah, Tapi Penuh Nilai – Filosofi John Sellars

“Sering kali ketidakadilan terletak pada apa yang tidak kamu lakukan, bukan hanya pada apa yang kamu lakukan.”

Pernyataan singkat ini mengandung makna yang mendalam. Ia menyoroti bahwa keadilan bukan hanya tentang menghindari kesalahan, tetapi juga tentang bertindak ketika kita bisa membantu, membela, atau memperbaiki sesuatu.

Hiduplah Seolah Kamu Akan Mati Besok, Tapi Berpikirlah Seolah Akan Hidup Selamanya – Stoik ala Massimo Pigliucci

Tanggung Jawab Moral: Tidak Cukup dengan Tidak Bersalah

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa puas hanya dengan tidak melakukan kesalahan. Mereka berpikir bahwa selama tidak menyakiti siapa pun, maka mereka adalah orang baik. Namun, dalam ajaran Stoik seperti yang diyakini Marcus Aurelius, menjadi pribadi yang adil dan baik bukan hanya tentang menghindari perbuatan buruk, tetapi juga berani bertindak benar saat dibutuhkan.

Karya-Karya Fenomenal Massimo Pigliucci yang Banyak Menjadi Rujukan Kaum Stoik Modern

Misalnya, jika kita menyaksikan seseorang diperlakukan tidak adil dan memilih untuk diam, kita sebenarnya telah ikut berkontribusi pada ketidakadilan itu. Diam bukanlah netralitas; diam bisa menjadi bentuk ketidakadilan yang pasif.

Etika Stoik dan Kewajiban Sosial

Halaman Selanjutnya
img_title