Marcus Aurelius: Jangan Biarkan Keadaan Mengendalikan Emosi Anda
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Setiap hari kita menghadapi berbagai situasi yang bisa memicu emosi. Dari kemacetan di jalan, kesalahan kecil di tempat kerja, hingga ketidaknyamanan dalam hubungan pribadi, ada banyak hal yang bisa membuat kita merasa marah, frustrasi, atau kesal. Namun, menurut filsuf besar Romawi, Marcus Aurelius, kita sebaiknya tidak memberi kekuatan kepada keadaan untuk membangkitkan kemarahan kita. Dalam buku Meditations-nya, ia menulis:
“Kamu tidak seharusnya memberi keadaan kekuatan untuk membangkitkan kemarahan, karena keadaan tidak peduli sama sekali.”
Pernyataan ini mengandung makna yang dalam tentang bagaimana kita seharusnya mengendalikan emosi dan tidak membiarkan keadaan eksternal menguasai reaksi kita. Sebagai manusia, kita sering kali terjebak dalam emosi yang dipicu oleh faktor luar, namun Marcus Aurelius mengajarkan kita untuk mempertahankan kendali atas diri kita sendiri.
Mengapa Keadaan Tidak Bisa Mengendalikan Emosi?
Marcus Aurelius menekankan bahwa kita memiliki kekuatan untuk memilih bagaimana merespons setiap situasi. Keadaan, baik itu cuaca, tindakan orang lain, atau keadaan ekonomi, tidak memiliki kekuatan untuk langsung memengaruhi perasaan kita. Semua itu adalah hal-hal di luar kendali kita. Namun, reaksi kita terhadap keadaan tersebut adalah sesuatu yang bisa kita kendalikan.
Jika kita membiarkan situasi eksternal untuk mempengaruhi perasaan kita, maka kita sebenarnya menyerahkan kendali atas kebahagiaan kita kepada hal-hal di luar diri kita. Misalnya, ketika kita terjebak dalam kemacetan dan merasa marah, kita memberikan kekuatan kepada kemacetan itu untuk merusak hari kita. Padahal, jika kita memilih untuk tetap tenang dan menerima keadaan tersebut, kemacetan tersebut tidak akan memiliki pengaruh negatif pada perasaan kita.
Mengendalikan Reaksi terhadap Keadaan Eksternal