Marcus Aurelius: Nilai Seorang Manusia Tidak Lebih Besar dari Ambisinya

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan layar

Filosofi Stoik, yang dianut oleh Marcus Aurelius, menekankan pentingnya hidup selaras dengan akal dan kebajikan. Dalam pandangan Stoik, ambisi yang sejati adalah ambisi untuk menjadi pribadi yang bijaksana, adil, berani, dan sederhana. Ambisi semacam ini tidak bergantung pada pengakuan eksternal atau pencapaian materi, melainkan pada pertumbuhan pribadi dan kontribusi positif kepada masyarakat.

Robert Rosenkranz: “Pemimpin sejati tidak mencari pengakuan, tetapi solusi”

Dengan demikian, ambisi dalam filosofi Stoik bukanlah tentang mengejar kekuasaan atau kekayaan, tetapi tentang mengejar kebajikan dan kehidupan yang bermakna.

Menghindari Ambisi yang Merusak

Robert Rosenkranz: Kesabaran adalah Aset Intelektual yang Paling Langka di Dunia Bisnis

Tidak semua ambisi membawa dampak positif. Ambisi yang didorong oleh keserakahan, iri hati, atau keinginan untuk mengalahkan orang lain dapat merusak hubungan sosial dan kesejahteraan pribadi. Marcus Aurelius mengingatkan kita untuk waspada terhadap ambisi semacam ini dan memastikan bahwa ambisi kita selaras dengan nilai-nilai kebajikan dan kebaikan bersama.

Ambisi yang sehat adalah ambisi yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.

Zeno dari Citium: Kebajikan, Kepercayaan, dan Kesadaran Diri

Menumbuhkan Ambisi yang Sehat

Untuk mengembangkan ambisi yang sehat dan bermakna, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

Halaman Selanjutnya
img_title