Marcus Aurelius: Bangunlah, Kamu Diciptakan untuk Lebih dari Sekadar Selimut Hangat
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Pernah merasa berat saat bangun pagi? Selimut terasa terlalu nyaman, dan godaan untuk “5 menit lagi” terasa tak tertahankan? Ternyata perasaan ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bahkan Marcus Aurelius, Kaisar Romawi sekaligus filsuf Stoik, juga mengalaminya.
Dalam Meditations, ia menulis pesan jujur untuk dirinya sendiri:
“Saat fajar tiba, ketika kamu merasa sulit bangun dari tempat tidur, katakan pada dirimu: ‘Aku harus pergi bekerja—sebagai manusia. Apa yang harus aku keluhkan, jika aku akan melakukan apa yang memang menjadi tujuanku—hal-hal yang aku dilahirkan untuk melakukannya? Atau apakah aku diciptakan hanya untuk meringkuk di bawah selimut dan tetap hangat?’”
Kita Diciptakan untuk Bertindak, Bukan Bersembunyi
Bagi Marcus, manusia tidak dilahirkan hanya untuk mencari kenyamanan. Kita punya tugas lebih besar: mengisi hidup dengan tindakan yang bermakna, berguna, dan selaras dengan nilai-nilai kebajikan. Tidur memang penting, tetapi tidak boleh menjadi pelarian dari tanggung jawab.
Fajar bukan hanya tanda dimulainya hari, tetapi juga panggilan untuk menjalani takdir kita sebagai manusia. Kita diciptakan untuk berbuat baik, membantu sesama, dan menyelesaikan pekerjaan yang berarti.
Perang Melawan Selimut Dimulai Setiap Pagi
Siapa pun pasti pernah merasa malas bangun. Namun Marcus mengingatkan: “Apakah kamu diciptakan hanya untuk tidur dan nyaman?” Pertanyaan ini menyentil siapa pun yang sering menunda dan menyepelekan pagi hari.
Alih-alih menyerah pada rasa malas, kita diajak untuk mengingat tujuan hidup:
- Apa yang benar-benar penting hari ini?
- Siapa yang bisa kita bantu?
- Nilai apa yang bisa kita bawa ke dunia?
Bekerjalah Sebagai Manusia
Ketika Marcus berkata “I have to go to work – as a human being,” ia tidak sedang bicara tentang rutinitas pekerjaan semata, tapi tugas eksistensial manusia. Yaitu untuk hidup dengan kesadaran, kebajikan, dan kontribusi.
Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi versi terbaik dari diri kita, bukan sekadar menjadi ‘makhluk yang nyaman’.
Jadikan Fajar Sebagai Alarm Kesadaran
Kutipan ini mengajak kita untuk melihat pagi bukan sebagai musuh, tetapi sebagai teman seperjalanan menuju kehidupan yang penuh makna. Momen ketika kita bisa memilih: tetap nyaman di tempat tidur, atau bangun dan mengambil peran sebagai manusia sejati.
Kesimpulan: Kamu Lahir untuk Sesuatu yang Lebih
Jangan biarkan rasa malas dan kenyamanan sesaat mengalahkan misi hidupmu. Seperti kata Marcus, kita lahir untuk melakukan hal-hal besar—bukan sekadar tidur di balik selimut. Jadi, saat alarm berbunyi besok pagi, ingatlah: “Bangun, karena kamu diciptakan untuk hal yang lebih penting dari tidur.”