Takut Gagal? Kata Massimo Pigliucci, Rasa Takut Itu Justru Lebih Parah dari Kegagalannya Sendiri
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA – Setiap orang pasti pernah merasa takut gagal. Entah saat akan memulai bisnis baru, melamar pekerjaan impian, atau bahkan sekadar mencoba hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun, Massimo Pigliucci, seorang filsuf modern yang dikenal sebagai penjaga warisan Stoikisme, memberikan pengingat yang sederhana tapi mengena:
“Ketakutan akan kegagalan sering kali lebih buruk daripada kegagalan itu sendiri.”
Kutipan ini terdengar seperti teguran halus bagi kita semua yang kerap kali terlalu sibuk membayangkan skenario buruk yang belum tentu terjadi. Padahal, menurut Pigliucci, yang sering menjadi penghalang terbesar dalam hidup bukanlah kegagalan itu sendiri, melainkan bayangan kegagalan yang kita bangun dalam pikiran kita.
Rasa Takut yang Mematikan Langkah
Coba pikirkan sejenak. Berapa banyak ide hebat yang akhirnya tak jadi diwujudkan hanya karena kita terlalu takut gagal? Berapa banyak peluang dilewatkan karena lebih memilih aman dan tetap berada di zona nyaman? Di sinilah letak kebenaran dari kata-kata Pigliucci. Bukan kegagalan yang menghancurkan kita, tapi ketakutan yang menghentikan kita sebelum mencoba.
Pigliucci menjelaskan bahwa dalam filosofi Stoik, kegagalan adalah bagian wajar dari hidup. Bahkan, itu adalah bagian penting dari proses belajar dan berkembang. Yang tidak wajar justru adalah membiarkan rasa takut mengambil alih kendali atas hidup kita.
Bayangan Buruk dalam Pikiran Lebih Menakutkan dari Realita
Dalam banyak kasus, kegagalan yang sesungguhnya ternyata tidak semenakutkan yang kita kira. Ya, mungkin memang menyakitkan, membuat kecewa, atau bahkan memalukan. Tapi hidup terus berjalan. Dan dari kegagalan itu, kita sering kali mendapatkan pelajaran paling berharga.