Marcus Aurelius: Masalah Bukan pada Dunia Luar, Tapi Penilaian Kita Sendiri

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA — Dalam salah satu kutipan paling reflektifnya, Kaisar Romawi dan filsuf Stoik Marcus Aurelius mengingatkan manusia akan kekuatan pikiran dalam menghadapi dunia:

Hidup untuk Orang Lain, Jalan Menuju Kehidupan Sejati

“External things are not the problem. It’s your assessment of them. Which you can erase right now.”
(Hal-hal eksternal bukanlah masalah. Masalahnya adalah penilaianmu terhadapnya. Dan itu bisa kamu hapus saat ini juga.)

Kutipan ini, berasal dari karya legendarisnya Meditations, menyuarakan filosofi Stoik bahwa penderitaan bukan berasal dari peristiwa itu sendiri, tetapi dari bagaimana kita menilainya. Marcus menawarkan pandangan yang membebaskan: kita memiliki kendali atas pikiran dan reaksi kita, dan itu adalah kunci menuju ketenangan hidup.

20 Kutipan Stoik Penuh Makna dari Massimo Pigliucci

Dunia Luar Tidak Bisa Kita Kendalikan, Pikiran Kita Bisa

Setiap hari kita berhadapan dengan tantangan, tekanan, dan ketidakpastian. Mulai dari komentar negatif orang lain, kemacetan lalu lintas, kehilangan pekerjaan, hingga peristiwa global yang menimbulkan kecemasan kolektif. Namun menurut Marcus Aurelius, semua itu tidaklah merugikan secara langsung.

Stoisisme dan Kekuatan Diri: Panduan Singkat Massimo Pigliucci

Yang menciptakan penderitaan adalah penilaian negatif kita sendiri — rasa marah, kecewa, cemas, atau dendam — yang muncul sebagai respons terhadap hal-hal eksternal. Dan yang luar biasa, menurut Marcus, adalah bahwa kita bisa menghapus penilaian itu kapan pun kita mau.

Stoisisme: Jalan Menuju Kebebasan Batin

Dalam filsafat Stoik, terdapat prinsip mendasar: “Hal-hal yang berada di luar kendalimu bukanlah milikmu.” Maka, tidak masuk akal untuk membiarkan kedamaian batin kita ditentukan oleh sesuatu yang tidak bisa kita kontrol.

Seorang Stoik sejati bukanlah orang yang tidak mengalami kesulitan, melainkan orang yang tidak bereaksi secara berlebihan terhadap kesulitan itu. Ia melatih pikirannya untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, tanpa menambahkan “bumbu” emosi yang berlebihan.

Dalam konteks modern, filosofi ini sangat bermanfaat. Ketika kita terjebak dalam kemacetan atau menerima kritik yang tidak adil, kita bisa memilih untuk tidak menilainya sebagai bencana. Kita bisa, sebagaimana kata Marcus, menghapus penilaian itu dan tetap tenang.

Relevansi dalam Kehidupan Modern yang Serba Cepat

Kehidupan zaman sekarang penuh dengan pemicu stres: notifikasi tanpa henti, tekanan sosial media, ekspektasi karier, dan ketidakpastian ekonomi. Banyak orang terjebak dalam siklus reaksi emosional yang merusak diri sendiri.

Di sinilah pesan Marcus menjadi oase di tengah gurun kecemasan. Ia menyarankan kita untuk berhenti sejenak dan menyadari bahwa kita selalu punya pilihan: bereaksi secara impulsif atau menilai ulang situasi dengan jernih.

Latihan mental ini tidak mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Bahkan, menurut Marcus, kita bisa memulainya sekarang juga.

Latihan Praktis dari Ajaran Marcus Aurelius

Beberapa langkah sederhana yang bisa diambil untuk menerapkan prinsip ini:

1.     Sadari — Saat merasa terganggu, tanyakan pada diri sendiri: apakah ini benar-benar masalah, atau hanya penilaian saya?

2.     Tunda Reaksi — Ambil jeda sebelum merespons sesuatu secara emosional.

3.     Ganti Perspektif — Lihat situasi sebagai kesempatan untuk melatih kesabaran dan ketenangan.

4.     Hapus Penilaian — Seperti menghapus coretan di papan tulis, buang pikiran negatif yang tidak berguna.

Dengan konsistensi, latihan ini akan mengubah cara kita memandang dunia dan membuat kita lebih tenang menghadapi apapun.

Penutup: Bebaskan Diri dari Beban yang Tidak Perlu

Marcus Aurelius menunjukkan bahwa kita tidak perlu menunggu dunia berubah untuk merasa damai. Kita hanya perlu mengubah cara kita memandang dunia itu sendiri. Dan yang terpenting, kita bisa melakukannya kapan saja — bahkan sekarang.

“Hal-hal eksternal bukanlah masalah. Masalahnya adalah penilaianmu terhadapnya. Dan itu bisa kamu hapus saat ini juga.” – Marcus Aurelius

Pesan ini bukan sekadar filosofi kuno, tapi panduan praktis untuk menghadapi hidup yang penuh gejolak dengan kepala tegak dan hati yang tenang.