Mawar Merah Dulunya Berwarna Kuning: Ilmuwan Ungkap Kaitan Evolusi 30 Juta Tahun di Balik Bunga Paling Ikonik di Dunia

Mawar Merah
Sumber :
  • Instagram/athomebeauty

Malang, WISATA – Para peneliti telah menelusuri garis keturunan mawar merah modern ke nenek moyang kuning berusia 30 juta tahun, mengungkap penemuan inovatif yang memperdalam pemahaman kita tentang perjalanan evolusi bunga yang dicintai ini.

Lee Jae-Wook dan Jo Bo-Ah, Beraksi dalam Drama Sejarah 'Dear Hongrang' Rilis Hari Ini, Temukan Detil Menarik Pemainnya!

Kisah mawar adalah kisah tentang keindahan, evolusi dan misteri. Para peneliti di Tiongkok telah membuat penemuan inovatif yang melacak mawar merah modern kembali ke nenek moyang kuning berusia 30 juta tahun. Penemuan ini menjelaskan perjalanan evolusi salah satu bunga yang paling dicintai di dunia. 

Analisis genetik ekstensif yang dilakukan oleh ilmuwan Prancis dan Belanda telah mengungkap misteri botani ini, menawarkan wawasan baru tentang praktik pemuliaan mawar, terutama dalam menghadapi perubahan iklim. Karena mawar terus memikat hati di seluruh dunia, memahami asal-usulnya dapat merevolusi cara kita membudidayakannya di masa depan.

Peneliti Temukan Anus Biksu Abad ke-18 Diisi Serpihan Kayu dan Kain untuk Membuatnya Menjadi Mumi

Sepanjang sejarah, mawar telah menjadi simbol keindahan dan cinta, memikat banyak orang di seluruh benua. Saat para peneliti menyelidiki asal-usulnya, mereka menemukan bahwa sejarah mawar telah ada sejak 30 juta tahun yang lalu. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan dari Universitas Kehutanan Beijing telah berupaya mengungkap akar kuno bunga ini. Mereka telah melakukan analisis genetik, investigasi lapangan dan studi fosil untuk menyusun pohon evolusi keluarga mawar.

China, seperti yang disebutkan oleh Konfusius. Penelitian terbaru mengonfirmasi hal ini, yang mengungkapkan bahwa budidaya mawar dimulai sekitar 5.000 tahun yang lalu di China. Penelitian tersebut juga menyoroti bahwa banyak varietas mawar populer saat ini merupakan hibrida dengan spesies China. Selama akhir abad kedelapan belas, mawar mengalami perubahan signifikan karena kultivar Eropa dan China direkayasa untuk meningkatkan sifat-sifat seperti aroma dan warna.

Serial Horor Misteri Netflix, Mengetengahkan Lee Jae-Wook, Go Min-Si, Kim Min-Ha dan Lee Hee-Jun

Penemuan bahwa mawar asli berwarna kuning dan memiliki bunga berkelopak tunggal mengejutkan sekaligus mencerahkan. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa nenek moyang mawar modern kemungkinan memiliki tujuh helai daun dan bunga berwarna kuning. Meskipun saat ini terdapat lebih dari 35.000 kultivar mawar yang sangat beragam, semuanya dapat ditelusuri kembali ke satu sumber ini. Pengungkapan ini menggarisbawahi perjalanan evolusi mawar yang luar biasa selama jutaan tahun.

Dalam menghadapi perubahan iklim, pentingnya temuan ini tidak dapat dilebih-lebihkan. Mawar liar, dengan keragaman genetiknya yang melekat, menjadi semakin penting karena varietas yang dibudidayakan memerlukan dukungan genetik untuk tumbuh subur. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk upaya pemuliaan mawar di masa mendatang, dengan menekankan perlunya menggunakan sumber daya alam liar untuk praktik pemuliaan yang inovatif. Perjalanan mawar dari nenek moyang kuning hingga mawar merah modern merupakan bukti kompleksitas dan ketahanan alam.

Halaman Selanjutnya
img_title