Neoplatonisme dan Plotinus: Jalan Mistik Menuju Kesatuan Tertinggi

Plotinus
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

  • Asketisme: menahan diri dari kenikmatan duniawi,
  • Kontemplasi: meditasi mendalam untuk menyatu dengan Yang Ilahi,
  • Hening batin: untuk menyadari kehadiran Satu di dalam jiwa manusia.
Epictetus: Tentukan Dulu Siapa Dirimu, Lalu Lakukan Apa yang Harus Dilakukan

Dalam dunia yang penuh kekacauan, Plotinus menawarkan ketenangan. Ia mengajak manusia untuk melampaui pengetahuan inderawi dan intelektual, menuju pengalaman keesaan yang hanya bisa dirasakan oleh jiwa yang telah dimurnikan.

Pengaruh Luas dalam Dunia Barat dan Timur

Epictetus: Kita Tidak Bisa Lari dari Kematian, Tapi Bisa Lari dari Ketakutannya

Meskipun hidup pada abad ke-3 M, ajaran Plotinus dan Neoplatonisme sangat memengaruhi pemikiran religius dan filosofis selama berabad-abad. Gereja Kristen awal — terutama Agustinus — banyak menyerap ide-ide Neoplatonis, terutama konsep tentang jiwa dan keesaan Tuhan.

Di dunia Islam, pemikiran Plotinus masuk melalui karya-karya yang disalahatributkan kepada Aristoteles (disebut Theologia Aristotelis), dan memberi warna mistik pada filsafat Islam. Pemikir seperti Al-Farabi, Ibn Sina, dan bahkan Ibn Arabi tidak lepas dari pengaruhnya.

Epictetus: Rintangan Boleh Menghambat Tubuh, Tapi Tidak Kehendak

Di era modern, jejak Neoplatonisme terlihat dalam pemikiran spiritualitas, psikologi transpersonal, dan gerakan filsafat Timur-Barat.

Relevansi Neoplatonisme Saat Ini

Halaman Selanjutnya
img_title