DNA Kuno Mengungkap Makam-makam Irlandia dari Zaman Neolitikum Merupakan Pusat Komunitas, bukan Pusat Kerajaan
- archaeologymag.com/Ron Cogswell
Malang, WISATA – Penelitian terkini mengguncang teori-teori yang sudah mapan tentang makam-makam Neolitikum di Irlandia. Apa yang dulunya dianggap sebagai situs pemakaman kerajaan kini dilaporkan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, bukan dinasti.
Penelitian yang dipublikasikan di Cambridge Archaeological Journal ini menggunakan DNA kuno dari 55 orang yang dimakamkan di makam batu besar di seluruh Irlandia. Makam-makam tersebut, yang dikenal sebagai makam lorong, dibangun antara tahun 3900 dan 2500 SM, dengan makam terbesar dibangun setelah tahun 3600 SM. Situs-situs terkenal seperti Newgrange, Knowth dan Dowth termasuk dalam kategori ini.
Knowth Tombs
- archaeologymag.com/Dylan
Sementara teori-teori sebelumnya mengklaim bahwa makam-makam tersebut adalah makam keluarga-keluarga berpengaruh, mungkin dengan kekuatan yang diwariskan, fakta-fakta baru membantahnya.
Carlin dan timnya menemukan bahwa mayoritas orang yang dikuburkan bersama bukanlah kerabat dekat. Dalam banyak kasus, individu-individu tersebut memiliki hubungan yang jauh--seperti sepupu keenam. Beberapa tidak memiliki hubungan genetik sama sekali. Hal ini bertentangan dengan hipotesis tahun 2020 bahwa elit penguasa memiliki wewenang atas hak penguburan. Sebaliknya, para peneliti berpendapat bahwa makam-makam ini mencerminkan gagasan komunitas yang lebih luas.
Pemakaman ini lebih dari sekadar kuburan. Pemakaman ini merupakan tempat berkumpulnya orang-orang untuk bekerja, berpesta dan melakukan ritual. Sejumlah makam telah digunakan selama berabad-abad. Sebagian besar jenazah menunjukkan bukti kremasi, pemotongan tubuh dan praktik pemakaman lainnya. Praktik semacam itu menunjukkan adanya ritual yang berkelanjutan dan bukan penguburan sederhana.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa 'hubungan kekerabatan' di Irlandia pada zaman Neolitikum bukan hanya tentang darah. Hubungan tersebut adalah tentang kehidupan bersama. Orang-orang membentuk hubungan melalui pekerjaan, upacara dan kepercayaan. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai 'kinwork'--menciptakan keluarga berdasarkan apa yang dilakukan orang-orang bersama, bukan berdasarkan siapa mereka dilahirkan.