"Ia yang Takut Akan Kematian Tak Akan Pernah Melakukan Sesuatu yang Layak sebagai Manusia yang Hidup" – Seneca

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA – Di tengah dunia modern yang dipenuhi rasa cemas, pencarian keamanan mutlak, dan ketakutan eksistensial, kutipan dari filsuf Stoik Romawi Lucius Annaeus Seneca kembali menggema penuh makna:

Zeno dari Citium: Manusia Sebagai Bagian dari Kosmos yang Diatur oleh Logos Semesta

"Ia yang takut akan kematian tak akan pernah melakukan sesuatu yang layak sebagai manusia yang hidup."

Kutipan ini bukan sekadar pengingat akan kefanaan hidup, melainkan sebuah seruan untuk hidup dengan keberanian, integritas, dan tujuan. Dalam filsafat Stoik, kematian bukan musuh, melainkan pengingat akan nilai waktu dan tindakan.

Donald Robertson: Ketenangan Batin Dicapai saat Kita Menerima Hal-hal yang Tidak Dapat Kita Ubah

Mengapa Takut Mati Membatasi Kita

Bagi Seneca, rasa takut akan kematian membuat manusia hidup dalam penundaan, keraguan, dan keengganan untuk bertindak benar. Ketakutan itu bisa melumpuhkan potensi, membuat kita memilih aman, stagnan, dan tidak pernah benar-benar hidup.

Donald Robertson: Ketenangan Batin Dicapai Ketika Kita Menerima Hal-hal yang Tidak Dapat Kita Ubah

“Kita menderita lebih banyak dalam imajinasi daripada kenyataan.” – Seneca

Filsafatnya mengajak kita untuk membalik cara pandang terhadap kematian: bukan sesuatu yang harus ditakuti, tetapi diterima sebagai bagian tak terhindarkan dari alam.

Halaman Selanjutnya
img_title