Patung Buddha berusia 1.000 Tahun dengan Detail Menakjubkan Ditemukan di Korea Utara

Patung Buddha Detail yang Menakjubkan
Sumber :
  • archaeologymag.com/Ethan Doyle White

Malang, WISATA – Penemuan arkeologi yang luar biasa di Korea Utara telah mengungkap patung batu Buddha Amitābha yang berasal dari awal abad ke-10, menawarkan wawasan baru tentang warisan spiritual dan artistik Dinasti Goryeo, masa yang dihormati sebagai Zaman Keemasan Agama Buddha di Semenanjung Korea.

Hari Bumi 22 April: Sejarah, Tema, dan Aksi Nyata untuk Pelestarian Lingkungan

Patung setinggi 1,7 meter itu ditemukan di lokasi arkeologi di Yakjon-ri, Kabupaten Sukchon, Provinsi Phyongan Selatan, oleh tim gabungan dari Institut Arkeologi Akademi Ilmu Sosial dan Otoritas Nasional untuk Perlindungan Warisan Budaya. Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan penemuan itu, yang menyatakan bahwa patung itu dipahat saat kerajaan Goryeo masih dalam tahun-tahun pembentukannya (918–1392), negara monarki yang terkenal dengan pengabdian agama dan budaya yang berkembang pesat.

Melalui pemeriksaan cermat posisi tangan dan ikonografi patung, para cendekiawan telah mengidentifikasi figur tersebut sebagai Amitābha, Sang Buddha Cahaya Tak Terbatas, tokoh utama Buddha Tanah Suci. Amitābha biasanya digambarkan sedang duduk, bermeditasi, memejamkan mata dalam doa, dengan rasa tenang dan tenteram. Kehadirannya sering dikaitkan dengan Sukhavati, alam surgawi tempat para penganutnya berharap untuk terlahir kembali, terbebas dari penderitaan duniawi.

Arkeolog Temukan 317 Kerangka Terkubur di Bawah Sebuah Toserba

Analisis posisi kedua tangan Buddha dan penggambaran lainnya mengonfirmasi bahwa itu adalah gambar Amitābha. Para ilmuwan juga memeriksa potongan-potongan ubin yang ditemukan di dekatnya dan menemukan bahwa ubin-ubin itu dibuat pada awal abad ke-10, tahun-tahun awal Goryeo.

Meskipun Amitābha biasanya diapit oleh dua bodhisattva—Avalokiteśvara dan Mahāsthāmaprāpta—yang bersama-sama membentuk Triad Amitābha tradisional, tidak ditemukan patung pendamping di lokasi tersebut. Ketidakhadiran ini mengejutkan para cendekiawan, karena banyak penggambaran Amitābha era Goryeo lainnya yang menyertakan para sahabat yang tercerahkan ini, yang dikatakan menunda nirwana mereka sendiri untuk membimbing orang lain menuju keselamatan.

Misi NS-31 Blue Origin: Sejarah, Perjalanan, dan Inspirasi Awak Perempuan Pertama

Patung Buddha yang baru saja digali adalah contoh bagus dari keahlian luar biasa yang menjadi ciri khas era ini. Dengan wajahnya yang bulat dan tenang, bibir yang menonjol, mata yang tertutup lembut dan telinga yang memanjang dengan anggun, patung tersebut memancarkan kesan gravitas yang luar biasa. Bagian atas patung dihaluskan dengan baik, yang mencerminkan teknik yang halus dan presisi dari pengrajin ahli.

Patung Buddha dari batu, yang dipahat dengan keterampilan yang halus dan indah, akan sangat membantu dalam studi sejarah dan budaya pada masa Goryeo, karena ini merupakan warisan berharga lainnya yang menunjukkan bakat dan kebijaksanaan luar biasa dari para leluhur Korea.