Friedrich Nietzsche: " Kebebasan Sejati Hanya Bisa Kita Raih dengan Mengatasi Ketakutan "

Friedrich Nietzsche
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Friedrich Nietzsche, filsuf radikal asal Jerman yang pemikirannya masih menggema hingga kini, pernah menyatakan dengan tajam: “Hanya dengan mengatasi ketakutan kita, kita bisa meraih kebebasan sejati.” Kutipan ini tidak hanya menjadi pernyataan filosofis, tetapi juga sebuah ajakan untuk memahami dan menaklukkan sisi terdalam dari jiwa manusia yang kerap dibelenggu oleh rasa takut.

Fokus pada Saat Ini: Pelajaran Penting dari Marcus Aurelius

Ketakutan: Musuh Tak Terlihat dalam Diri

Ketakutan bukan hanya sekadar emosi. Ia adalah bayangan yang menghantui pikiran, membatasi tindakan, dan menghalangi potensi seseorang untuk berkembang. Dalam pandangan Nietzsche, ketakutan sering kali menjadi akar dari ketundukan, kepasrahan, bahkan kehancuran moral.

John Sellars: “Semakin Sederhana Hidup Kita, Semakin Sedikit Gangguan terhadap Kedamaian Batin”

Rasa takut membuat seseorang menerima kenyamanan semu daripada mengejar makna sejati hidup. Takut gagal, takut ditolak, takut berbeda—semua ini mengurung individu dalam batasan-batasan sosial yang tak kasat mata. Nietzsche melihat hal ini sebagai penghambat utama bagi pencapaian kebebasan personal.

Jalan Menuju Kebebasan

Kita Lebih Sering Takut daripada Terluka: Belajar dari Kebijaksanaan Seneca

Nietzsche menekankan bahwa kebebasan sejati tidak bisa diberikan oleh sistem, negara, atau masyarakat. Kebebasan itu harus diperjuangkan, dan langkah pertama adalah dengan menghadapi rasa takut. Ia mengajak manusia untuk berani melawan dogma, menggugat norma lama, dan menggali makna hidup versi dirinya sendiri.

Bagi Nietzsche, seseorang hanya dapat menjadi "manusia unggul" atau Übermensch ketika ia berhasil melepaskan diri dari rasa takut—baik terhadap penderitaan, kegagalan, maupun penghakiman sosial. Dalam proses itu, individu akan mengalami pertumbuhan batin yang luar biasa.

Halaman Selanjutnya
img_title