Marcus Aurelius dan Cara Menjadi Manusia yang Tidak Mudah Terpancing Emosi

Marcus Aurelius
Sumber :
  • paintingvaley

Jakarta, WISATA – Pernah merasa marah karena komentar di internet? Atau kesal karena hal kecil yang tak berjalan sesuai rencana? Jika iya, Anda tidak sendirian. Di era digital ini, kita hidup dalam lingkungan yang penuh dengan pemicu emosi. Ironisnya, makin maju teknologi, makin mudah pula kita terpancing amarah, frustrasi, atau kecemasan.

“Setiap Hari adalah Kesempatan untuk Menjadi Versi Dirimu yang Lebih Baik” – Filosofi Ryan Holiday

Namun ribuan tahun sebelum media sosial lahir, Marcus Aurelius—seorang Kaisar Romawi sekaligus filsuf Stoik—sudah merenungkan persoalan yang sama: Bagaimana agar kita tetap tenang di tengah dunia yang kacau dan penuh godaan emosional?

Lewat catatan pribadinya yang kini dikenal dengan nama Meditations, Marcus menawarkan prinsip-prinsip kuat untuk mengendalikan emosi dan menguatkan batin. Artikel ini mengupas bagaimana ajarannya bisa diterapkan oleh kita hari ini—agar tidak gampang meledak, tidak mudah tersinggung, dan lebih tenang dalam menjalani hidup.

 
“Kamu Tidak Bisa Mengontrol Segalanya, Tapi Kamu Selalu Bisa Memilih Bagaimana Kamu Merespons” – Ryan Holiday

1. Sadari bahwa Emosi Negatif Bukan Lawan, Tapi Alarm

Marcus tidak mengajarkan untuk menolak emosi. Justru ia mengajak kita untuk menyadari kehadiran emosi, lalu menelaahnya dengan akal sehat. Setiap emosi, khususnya yang negatif, muncul sebagai sinyal—bukan sebagai perintah untuk bertindak.

Ryan Holiday: “Hidupmu adalah Hasil dari Keputusanmu, Bukan dari Keadaanmu”

“You don’t have to turn this into something. It doesn’t have to upset you.”
(Kamu tidak harus menjadikan ini masalah. Ini tak perlu membuatmu marah.)

Halaman Selanjutnya
img_title