Cahaya Pemahaman dalam Kegelapan: Pesan Filosofis dari The Name of the Rose karya Umberto Eco

The Name of the Rose
Sumber :
  • Tangkapan layar

Jakarta, WISATA - Dalam novel The Name of the Rose, Umberto Eco menggambarkan sebuah dunia yang penuh dengan misteri, ketegangan, dan pencarian kebenaran. Salah satu kutipan yang paling mendalam dari karya ini adalah "Dalam kegelapan, cahaya pemahaman adalah satu-satunya penuntun." Kutipan ini bukan hanya menggambarkan inti dari cerita dalam novel tersebut, tetapi juga menyiratkan pesan filosofi yang sangat relevan dengan kondisi kehidupan modern kita. Artikel ini akan mengupas makna dari kutipan tersebut, mengaitkannya dengan konteks sejarah, dan mengeksplorasi relevansinya dalam dunia digital yang semakin kompleks.

Seneca: Ketidaktahuan Adalah Akar Ketakutan

Konteks Novel: Pencarian Kebenaran dalam Kegelapan

The Name of the Rose adalah sebuah karya sastra yang menggabungkan unsur misteri, teologi, sejarah, dan filsafat. Berlatar di abad ke-14, novel ini mengisahkan William dari Baskerville, seorang pemecah misteri yang cerdas, dan Adso, muridnya, yang mencoba mengungkap serangkaian pembunuhan yang terjadi di sebuah biara Benediktin. Biara tersebut penuh dengan buku-buku kuno dan rahasia yang disembunyikan, yang sebagian besar di antaranya hanya dapat diakses oleh segelintir orang.

Kebebasan Berpikir Lahir dari Pengakuan bahwa Kita Tidak Tahu Segalanya: Pelajaran Abadi dari Socrates

Namun, lebih dari sekadar sebuah misteri kriminal, novel ini mengajak pembaca untuk merenung tentang tema besar seperti pengetahuan, kekuasaan, dan interpretasi kebenaran. Dalam novel ini, kegelapan bukan hanya mengacu pada kekurangan cahaya fisik, tetapi juga pada keterbatasan pemahaman dan pengetahuan yang dapat menyelimuti seseorang, bahkan dalam dunia yang penuh dengan buku dan informasi.

Di tengah kegelapan ini, "cahaya pemahaman" adalah elemen yang membimbing karakter-karakter untuk menemukan kebenaran. Ini mengacu pada kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis informasi dengan bijak, dan memahami dunia dengan cara yang lebih mendalam. Seperti yang ditunjukkan oleh William dari Baskerville, hanya dengan pendekatan yang rasional dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan, seseorang dapat menyingkap kebenaran yang tersembunyi.

Socrates: “Orang yang Berpikir Dia Tahu Segalanya Sebenarnya Paling Tidak Tahu” — Peringatan Keras bagi Era Digital

Makna Filosofis: Kegelapan dan Cahaya Pemahaman

Kegelapan yang dimaksud dalam kutipan ini tidak hanya berupa ketidaktahuan atau kebingungan, tetapi juga bisa merujuk pada manipulasi informasi dan penyembunyian kebenaran. Dalam The Name of the Rose, banyak karakter yang terjebak dalam ketidakpastian dan kebingungan karena ketidakmampuan mereka untuk memahami atau mengakses pengetahuan yang lebih luas. Mungkin, yang paling mencolok adalah bagaimana Gereja mengendalikan akses terhadap buku dan pengetahuan, membatasi interpretasi yang sah dan hanya memperbolehkan pandangan yang sesuai dengan ajaran mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title