Peningkatan Suhu Laut dapat Memperlambat Penyakit Karang yang Mematikan

Penyakit Karang
Sumber :
  • newsroom.unsw.edu.au

Malang, WISATA – Dalam salah satu perkembangan yang paling mengejutkan dalam upaya melawan salah satu penyakit karang paling merusak di Atlantik dan Karibia, tampaknya suhu permukaan laut yang lebih tinggi justru dapat memperlambat penyebaran Penyakit Kehilangan Jaringan Karang Batu (Stony Coral Tissue Loss Disease).

Inilah Penyakit yang Menghancurkan Pasukan Napoleon saat Mundur dari Rusia Tahun 1812, Terungkap dari Bukti Genetik

Ini adalah temuan terbaru tim peneliti dari Universitas Miami dan kini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Scientific Reports. Dalam makalah tersebut, disebutkan bahwa meskipun diakui sebagai ancaman bagi kesehatan laut di tempat lain, pemanasan laut dan polusi nutrisi justru dapat memengaruhi perkembangan penyakit ini.

Pertama kali dilaporkan di lepas pantai Miami pada tahun 2014, Penyakit Kehilangan Jaringan Karang Batu (SCTLD) telah menghancurkan terumbu karang di Florida Keys, Puerto Riko, Meksiko dan sebagian Amerika Latin, dengan cepat melucuti jaringan karang dan meninggalkan kerangka kosong.

Seperti Menemukan Berlian, Para Ilmuwan Terkejut dengan Penemuan Fosil Semut Langka Berusia 16 Juta Tahun

Meskipun penyelidikan intensif telah dilakukan selama satu dekade, penyebab pasti SCTLD masih belum diketahui. Namun, kini diyakini bahwa faktor-faktor lingkungan seperti pemanasan laut dan polusi nutrisi dapat memengaruhi perkembangannya.

Dalam serangkaian eksperimen yang dikontrol ketat di Experimental Reef Lab yang terletak di Fakultas Ilmu Kelautan, Atmosfer dan Bumi Rosenstiel, Universitas Miami, para peneliti menggunakan teknologi robotik untuk memaparkan delapan puluh fragmen karang pada berbagai kombinasi suhu air dan konsentrasi nutrisi.

Kerangka Manusia Abad Pertengahan Ungkap Bagaimana Malnutrisi Memperpendek Harapan Hidup Anak-anak

Para peneliti menemukan bahwa penularan SCTLD secara signifikan lebih rendah pada suhu yang lebih tinggi, yaitu 31°C, dibandingkan dengan suhu yang lebih rendah, yaitu 28°C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu puncak musim panas dapat memberikan kelegaan sementara dari penyebaran penyakit di wilayah yang terdampak.

Sebaliknya, peningkatan kadar nutrisi tidak memengaruhi penularan penyakit, meskipun menghambat pertumbuhan karang, terutama jika dikombinasikan dengan suhu tinggi.

Halaman Selanjutnya
img_title