Disyukuri: Rahasia Hidup Bahagia dengan Cara Sederhana ala Stoik
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA - Pernahkah kita merasa bahwa kebahagiaan itu sulit dicapai? Seolah-olah ada sesuatu yang selalu kurang dalam hidup kita, entah itu uang, jabatan, pencapaian, atau hal-hal lain yang tampaknya menjadi tolok ukur kebahagiaan di era modern. Padahal, jika kita melihat lebih dalam, kebahagiaan sebenarnya tidak selalu datang dari sesuatu yang besar atau megah. Justru, kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil yang sering kita abaikan.
Inilah yang diajarkan oleh para filsuf Stoik sejak ribuan tahun lalu. Filosofi Stoik, yang dipelopori oleh tokoh seperti Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus, mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada hal-hal eksternal, melainkan pada bagaimana kita merespons hidup. Salah satu kunci utama dari kebahagiaan dalam Stoikisme adalah bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini.
Lalu, bagaimana cara menerapkan konsep Stoik ini dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Stoikisme dan Mengapa Relevan di Zaman Sekarang?
Stoikisme adalah sebuah filosofi yang berasal dari Yunani kuno dan berkembang di Romawi. Ajarannya berfokus pada bagaimana seseorang bisa tetap tenang, tidak mudah goyah oleh keadaan, dan mampu menemukan kebahagiaan dalam segala situasi, baik senang maupun sulit.
Di tengah dunia modern yang penuh dengan hiruk-pikuk, Stoikisme menjadi semakin relevan. Kita hidup dalam era digital di mana perbandingan sosial begitu mudah terjadi. Media sosial membuat kita sering merasa "kurang" dibandingkan orang lain. Ketika melihat teman sukses, liburan ke tempat eksotis, atau memiliki barang mewah, kita jadi berpikir bahwa hidup kita belum cukup baik.
Namun, Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak ditemukan dengan mengejar lebih banyak hal, melainkan dengan mensyukuri apa yang kita miliki sekarang. Bukan berarti kita tidak boleh memiliki ambisi, tetapi jangan sampai ambisi tersebut membuat kita lupa menikmati hidup saat ini.