Pierre Hadot dan Relevansi Pemikirannya di Era Modern: Mengapa Kita Masih Butuh Filosofi dalam Kehidupan Sehari-hari?
- Image Creator Grok/Handoko
Dikotomi Kendali: Mengelola Hal-Hal yang Bisa dan Tidak Bisa Kita Kontrol
Hadot banyak menafsirkan pemikiran Stoicisme, salah satunya tentang konsep dikotomi kendali yang diajarkan oleh Epictetus. Intinya sederhana: dalam hidup, ada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan ada yang tidak.
Banyak orang merasa stres karena berusaha mengontrol sesuatu yang sebenarnya di luar kuasa mereka. Kita khawatir dengan pendapat orang lain, takut akan masa depan, atau marah terhadap hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Dalam interpretasi Hadot terhadap Stoicisme, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti sikap, reaksi, dan keputusan kita sendiri.
Konsep ini sangat berguna di era modern, di mana media sosial dan berita terus-menerus membanjiri kita dengan informasi yang sering kali membuat kita cemas. Dengan memahami bahwa kita tidak bisa mengontrol semua hal di dunia, kita bisa belajar untuk lebih tenang dan fokus pada apa yang benar-benar penting dalam hidup kita.
Meditasi dan Refleksi: Menemukan Ketenteraman di Tengah Kesibukan
Pierre Hadot juga menyoroti bagaimana para filsuf kuno melakukan latihan mental yang disebut meditatio malorum, yaitu membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi agar kita bisa lebih siap menghadapinya.
Latihan ini bukan untuk membuat kita pesimis, tetapi untuk membantu kita menerima realitas dengan lebih tenang. Misalnya, jika kita takut gagal dalam suatu proyek, kita bisa membayangkan skenario terburuknya dan berpikir tentang bagaimana kita bisa menghadapinya. Dengan cara ini, kita tidak akan terlalu takut atau cemas jika hal itu benar-benar terjadi.