Ibnu Rusyd dan Aristoteles: Dari Tradisi Islam hingga Kebangkitan Sains Barat
- Image Creator/Handoko
Komentar Ibnu Rusyd terhadap Aristoteles memainkan peran penting dalam filsafat skolastik, sebuah tradisi yang mencoba merekonsiliasi iman Kristen dengan akal. Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog Katolik terkenal, sangat terpengaruh oleh gagasan Ibnu Rusyd.
Selain itu, metode rasional Ibnu Rusyd juga menjadi landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern di Eropa. Ia menunjukkan bahwa observasi empiris dan logika dapat digunakan untuk memahami fenomena alam, sebuah gagasan yang kemudian diadopsi oleh para ilmuwan Eropa selama Renaissance.
Mengapa Tradisi Ilmu Pengetahuan Islam Meredup?
Meskipun dunia Islam pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan, pengaruhnya mulai meredup sejak abad ke-13. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini:
- Invasi Mongol: Pada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh pasukan Mongol, yang mengakibatkan runtuhnya pusat-pusat intelektual seperti Baitul Hikmah.
- Konservatisme Agama: Setelah masa kejayaan filsafat, sebagian ulama lebih menekankan ilmu agama daripada ilmu rasional, sehingga membatasi ruang gerak filsafat dan sains.
- Ketidakstabilan Politik: Perpecahan politik di dunia Islam mengurangi dukungan terhadap penelitian ilmiah dan pendidikan.
Sebaliknya, di Eropa, dukungan terhadap pendidikan dan penelitian terus meningkat, yang akhirnya melahirkan Revolusi Ilmiah.
Pelajaran dari Jejak Ibnu Rusyd dan Aristoteles