Permintaan Data Center di ASEAN: Malaysia dan Indonesia Jadi Pusat Perhatian Dunia Teknologi

Data Center
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Seiring perkembangan zaman, kebutuhan akan data tidak hanya meningkat, tetapi telah menjadi kebutuhan primer bagi perusahaan dan individu di seluruh dunia. Di tengah pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, Asia Tenggara (ASEAN) telah menarik perhatian global, khususnya dalam sektor pusat data (data center). Dalam konteks ini, Malaysia dan Indonesia menonjol sebagai dua negara yang diproyeksikan menjadi penerima manfaat utama dari lonjakan permintaan pusat data, berkat letak geografis yang strategis, sumber daya melimpah, dan pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan.

The Rise of the Network Society: Awal Era Baru Masyarakat Jaringan

Pusat Data: Infrastruktur Digital Masa Depan

Ketika dunia semakin bergantung pada teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), cloud computing, dan Internet of Things (IoT), pusat data menjadi fondasi utama dari transformasi digital ini. Pusat data adalah tempat di mana data disimpan, dikelola, dan diproses dalam jumlah besar. Tanpa pusat data, layanan seperti streaming video, media sosial, aplikasi perbankan digital, dan bahkan sistem transportasi pintar tidak akan mungkin berjalan.

10 Profesi Masa Depan yang Tidak Hanya Menjanjikan Gaji Besar, Tapi Juga Dampak Positif

Di Asia Tenggara, adopsi teknologi seperti AI telah melesat. Menurut MarketWatch, lonjakan kebutuhan penyimpanan data ini mendorong perusahaan global untuk mencari lokasi strategis dengan infrastruktur yang mendukung. Di sinilah Malaysia dan Indonesia bersinar sebagai bintang baru dalam ekosistem pusat data global.

Malaysia: Lompatan Besar dalam Ekosistem Digital

U Mobile dan Transformasi Infrastruktur 5G di Malaysia: Pelajaran Penting bagi Indonesia?

Malaysia telah menjadi destinasi utama bagi perusahaan global yang ingin berinvestasi dalam infrastruktur pusat data. Kota-kota seperti Johor Bahru dan Cyberjaya telah bertransformasi menjadi hub teknologi, menarik investasi dari raksasa seperti Microsoft, Oracle, dan Google.

Menurut laporan terbaru, Oracle berencana menginvestasikan lebih dari $6,5 miliar untuk membangun fasilitas pusat data canggih di Malaysia. Sementara itu, Telekom Malaysia berkolaborasi dengan Singtel untuk mengembangkan pusat data di Johor yang diharapkan dapat memperkuat posisi Malaysia sebagai pemain utama di kawasan ini.

Halaman Selanjutnya
img_title