Rahasia Hidup Tenang di Era Digital: Pelajaran Stoikisme Modern dari Donald Robertson dan William B. Irvine
- Tangkapan layar
Jakarta, WISATA - Di tengah era digital yang serba cepat, penuh tekanan, dan didominasi oleh media sosial, kebutuhan akan cara untuk menjaga ketenangan batin semakin meningkat. Stoikisme, filosofi kuno yang pertama kali berkembang di Yunani dan Roma, kini kembali populer berkat upaya tokoh-tokoh modern seperti Donald Robertson dan William B. Irvine. Dengan pendekatan praktis dan relevan, mereka mengajarkan bagaimana Stoikisme dapat membantu kita menghadapi tantangan era digital.
Mengapa Stoikisme Relevan di Era Digital?
Tekanan hidup di era digital sering kali bersumber dari faktor eksternal seperti ekspektasi sosial, arus informasi yang tak terkendali, dan perbandingan diri dengan orang lain. Prinsip utama Stoikisme, yaitu fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, menawarkan solusi yang sederhana namun mendalam.
Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari cara kita merespons situasi, bukan dari situasi itu sendiri. Dalam dunia di mana kita terus-menerus terpapar opini dan kritik melalui media sosial, Stoikisme membantu kita untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh hal-hal di luar kendali kita.
Donald Robertson: Menghubungkan Stoikisme dengan Psikologi Modern
Donald Robertson adalah salah satu tokoh utama yang telah menghidupkan kembali Stoikisme di abad ke-21. Dalam bukunya, How to Think Like a Roman Emperor, Robertson memadukan Stoikisme dengan terapi kognitif-behavioral (CBT), sebuah pendekatan psikologi modern yang bertujuan untuk mengubah pola pikir negatif.
Robertson mengajarkan bagaimana prinsip-prinsip Stoikisme dapat diterapkan untuk mengelola kecemasan, menghadapi ketidakpastian, dan meningkatkan ketahanan mental. Salah satu pelajaran penting dari Robertson adalah konsep pemisahan antara hal-hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak. Dengan memahami ini, kita bisa memusatkan energi pada tindakan yang produktif dan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan.
