René Descartes dan Revolusi Rasionalisme: Panduan Menuju Era Modern
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - René Descartes, sering disebut sebagai "Bapak Filsafat Modern", adalah salah satu tokoh yang membawa perubahan besar dalam cara berpikir manusia. Dengan pendekatan rasionalismenya, Descartes menggeser paradigma pemikiran dunia dari dogma ke logika, dari kepercayaan tanpa bukti ke analisis kritis. Revolusi rasionalisme yang dipeloporinya bukan hanya mendefinisikan ulang filsafat, tetapi juga membuka jalan bagi era modern yang sarat dengan penemuan ilmiah dan inovasi teknologi.
Awal Kehidupan dan Pendidikan René Descartes
René Descartes lahir pada 31 Maret 1596 di La Haye, Prancis. Di usia muda, ia mendapat pendidikan di College of La Flèche, sebuah sekolah yang dikelola oleh Yesuit, di mana ia mempelajari logika, metafisika, dan matematika. Pendidikan ini menjadi fondasi pemikirannya, meskipun Descartes merasa bahwa filsafat skolastik saat itu terlalu terikat pada tradisi Aristotelian.
Pada 1618, Descartes mulai mendalami matematika dan fisika. Ia terpesona oleh keindahan logika matematis, yang kemudian menjadi dasar pendekatannya dalam mengeksplorasi kebenaran.
Rasionalisme: Dasar Pemikiran Modern
Sebagai pendiri rasionalisme, Descartes percaya bahwa akal adalah sumber utama dan paling dapat diandalkan untuk memperoleh pengetahuan. Pemikirannya bertolak belakang dengan empirisme, yang menekankan pengalaman inderawi. Dalam karya terkenalnya, Meditations on First Philosophy (1641), Descartes menjelaskan pendekatan rasionalisme ini dengan mengandalkan akal untuk membangun fondasi pengetahuan yang tidak dapat disangkal.
'Cogito, Ergo Sum': Inti Pemikiran Rasionalisme