Mark Manson dan Revolusi Self-Help: Mengapa Buku-Bukunya Begitu Digemari?
- Cuplikan Layar
Jakarta, WISATA - Dunia pengembangan diri atau self-help sering kali diisi dengan nasihat yang terdengar klise: "Berpikir positiflah!", "Kejar impianmu!", "Jangan pernah menyerah!" Namun, Mark Manson hadir dengan perspektif yang berbeda. Ia tidak menawarkan kata-kata manis yang membuai, melainkan pendekatan yang lebih realistis dan kadang terdengar kasar, tapi justru lebih efektif.
Manson dikenal sebagai penulis buku laris The Subtle Art of Not Giving a Fck, yang telah mengubah cara pandang jutaan orang terhadap kebahagiaan dan kesuksesan. Berbeda dari buku self-help klasik, Manson mengajarkan bahwa hidup tidak harus selalu sempurna dan kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa dikejar secara membabi buta.
Siapa Mark Manson?
Sebelum menjadi penulis buku best-seller, Mark Manson memulai kariernya sebagai blogger. Ia menulis tentang kehidupan, hubungan, dan filosofi dengan gaya yang ringan namun penuh makna. Kepopulerannya meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang yang merasa muak dengan buku-buku motivasi yang menawarkan solusi instan dan tidak realistis.
Manson lahir di Texas, Amerika Serikat, dan memiliki latar belakang dalam pemasaran digital. Ia memahami bagaimana cara berbicara dengan generasi milenial dan Gen Z yang lebih menyukai kejujuran daripada sekadar omong kosong motivasi. Hal inilah yang membuatnya berbeda dari penulis self-help lainnya.
Mengapa Buku-Buku Mark Manson Begitu Digemari?
Ada beberapa alasan mengapa buku-buku Mark Manson menjadi fenomena global dan terus menarik perhatian banyak pembaca: