APJII Dorong Penguatan Infrastruktur Data Center untuk Ketahanan Digital Indonesia
- Instagram APJII
Jakarta, WISATA - Pada 11 September 2024, berlangsung di The Orient Jakarta, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) turut ambil bagian dalam diskusi industri yang semakin strategis, yaitu Focus Group Discussion (FGD) Industry Collaboration. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan sektor teknologi, termasuk pelaku industri data center, penyedia layanan internet, serta instansi pemerintah. Dalam forum ini, Zulfadly Syam, Sekretaris Umum APJII, mewakili Ketua Umum Muhammad Arif, memberikan paparan bertajuk “Peran APJII dalam Mendukung Pengembangan Data Center di Indonesia.”
Zulfadly Syam menegaskan bahwa APJII memegang peran krusial dalam mengakselerasi pertumbuhan infrastruktur data center di Indonesia. Menurutnya, data center menjadi fondasi utama dalam ekosistem digital yang terus berkembang pesat, terutama di era transformasi digital. "APJII berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan infrastruktur data center demi mendukung kebutuhan digital nasional yang semakin besar," ujar Zulfadly.
Peran Data Center dalam Ekosistem Digital
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan layanan digital di Indonesia, mulai dari e-commerce, fintech, hingga layanan streaming, kebutuhan akan data center yang andal dan berkapasitas besar semakin mendesak. Data center memainkan peran kunci dalam memastikan keberlangsungan layanan digital, serta menjaga keamanan dan stabilitas data.
"Data center adalah tulang punggung ekonomi digital. Tanpa infrastruktur data yang kuat, kita akan kesulitan menjaga keberlanjutan layanan-layanan digital yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat," jelas Zulfadly.
APJII melihat pentingnya sinergi antara sektor swasta, pemerintah, dan pelaku industri untuk memastikan bahwa pertumbuhan infrastruktur data center berjalan seiring dengan peningkatan kebutuhan data di masyarakat. Kolaborasi ini diperlukan agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga dapat menjadi produsen dan inovator di tingkat global.
Kolaborasi untuk Daya Saing Teknologi Global