Socrates di Mata Plato: Menyingkap Kebenaran dalam Apologia, Phaedo, dan The Republic

Socrates dan Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates, seorang filsuf besar Yunani kuno, tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat. Namun, semua yang kita ketahui tentang Socrates, termasuk ajarannya, cara berpikir, dan pandangannya terhadap dunia, hampir seluruhnya datang melalui tulisan muridnya, Plato. Dalam dialog-dialog seperti Apologia, Phaedo, dan The Republic, Plato menampilkan Socrates sebagai tokoh utama yang mengungkapkan kebenaran dengan keberanian, kebijaksanaan, dan kejujuran yang tak tertandingi.

Mengapa Generasi Milenial dan Gen Z Mulai Mengadopsi Stoicisme Zeno?

Apologia: Pembelaan Socrates di Hadapan Pengadilan

Apologia adalah salah satu dialog paling terkenal yang ditulis oleh Plato, yang mengisahkan pembelaan diri Socrates di hadapan pengadilan Athena. Socrates dituduh merusak pemuda Athena dan tidak mengakui dewa-dewa yang diakui negara. Dalam dialog ini, Socrates bukan hanya membela dirinya sendiri, tetapi juga memperlihatkan kepada dunia bahwa pencarian kebenaran adalah tugas moral yang harus dijalankan oleh setiap individu, tanpa memandang risiko.

Dari Logika ke Metafisika: Perdebatan Pemikiran Aristoteles di Dunia Islam

Menyingkap Esensi Kebenaran

Dalam Apologia, Socrates dengan berani mempertanyakan otoritas dan tradisi yang mapan. Ia menegaskan bahwa dirinya bukanlah seorang yang bijaksana, melainkan seseorang yang berani mengakui ketidaktahuannya. Bagi Socrates, kebijaksanaan sejati terletak pada kesadaran bahwa kita tidak tahu apa-apa. Ia menantang para juri dan masyarakat Athena untuk berpikir kritis, tidak hanya menerima apa yang mereka yakini sebagai kebenaran tanpa pertanyaan.

Kebijaksanaan Zeno dari Citium: Kunci Hidup Bahagia Tanpa Terjebak Penderitaan

Dialog ini tidak hanya berfungsi sebagai pembelaan pribadi Socrates, tetapi juga sebagai kritik sosial terhadap cara masyarakat mengevaluasi kebenaran. Pesan Socrates dalam Apologia tetap relevan hingga hari ini, terutama di era informasi di mana pencarian kebenaran sering kali terhalang oleh bias, opini, dan tekanan sosial.

Phaedo: Akhir Hidup Socrates dan Refleksi tentang Jiwa

Halaman Selanjutnya
img_title