Menemukan Hasrat Sejati: Mengapa Pertanyaan "What Would Excite Me?" Adalah Kunci Hidup yang Lebih Bermakna

Tim Ferriss Tokoh Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah derasnya arus kehidupan modern yang serba cepat, banyak dari kita merasa terjebak dalam rutinitas dan target yang telah ditetapkan oleh standar masyarakat. Namun, ada satu pertanyaan yang mampu mengubah perspektif hidup secara mendalam—pertanyaan yang diajukan oleh Tim Ferriss, penulis buku terlaris seperti The 4-Hour Workweek dan Tools of Titans. Ia berkata, "The question you should be asking isn’t, 'What do I want?' or 'What are my goals?' but, 'What would excite me?'"
Kutipan ini mengajak kita untuk menggali hasrat yang sebenarnya, bukan sekadar menetapkan target berdasarkan ekspektasi eksternal. Mari kita telusuri makna mendalam di balik pertanyaan tersebut serta bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kepuasan dan produktivitas yang lebih tinggi.

Ryan Holiday: “Ingatlah bahwa Kamu Pasti Akan Mati. Gunakan Waktumu dengan Bijak.”

1. Membuka Mata pada Pertanyaan yang Menggugah

Di era di mana pencapaian dan kesuksesan sering diukur berdasarkan standar yang seragam, kita cenderung menyusun tujuan hidup dengan mempertimbangkan apa yang "diinginkan" atau apa yang "harus dicapai." Namun, seperti yang disampaikan Tim Ferriss, pertanyaan tersebut tidak selalu mengarahkan kita ke kehidupan yang penuh gairah dan semangat. Ferriss menekankan pentingnya mengajukan pertanyaan: "What would excite me?"
Pertanyaan ini memaksa kita untuk introspeksi dan mencari tahu apa yang benar-benar membuat hati kita berdegup kencang—sesuatu yang bersumber dari hasrat batin. Dengan mengutamakan apa yang membuat kita antusias, kita tidak hanya mengejar tujuan yang lebih personal, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi, kreativitas, dan kepuasan mendalam.

Seneca: Belajarlah Sambil Mengajar, Berkembang Bersama Orang-Orang yang Memperbaiki Hidupmu

2. Menemukan Hasrat Sejati: Melangkah ke Luar Zona Nyaman

2.1 Menggali Inti Diri melalui Refleksi

Ryan Holiday: “Waktu adalah Satu-satunya Aset yang Tidak Bisa Diulang” – Refleksi Stoik

Pertama-tama, kita perlu menyisihkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi apa yang benar-benar penting bagi diri kita. Banyak dari kita terjebak dalam rutinitas harian yang membuat kita lupa untuk bertanya pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya kita cintai. Ferriss mengajak kita untuk melakukan refleksi mendalam, misalnya melalui penulisan jurnal, meditasi, atau diskusi dengan orang-orang terdekat yang dapat membantu mengungkap hasrat batin kita.
Setiap orang memiliki potensi unik yang tersembunyi—potensi yang harus diungkap dengan bertanya, "Apa yang akan membuat saya terbangun dengan semangat setiap pagi?" Dengan memahami apa yang benar-benar menginspirasi, kita mulai membentuk visi hidup yang lebih autentik dan bermakna.

2.2 Meninggalkan Target yang Ditentukan Orang Lain

Halaman Selanjutnya
img_title