Bagaimana Socrates Mengajarkan Kebijaksanaan Lewat Pertanyaan Kritis

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Socrates, seorang filsuf besar dari Yunani kuno, dikenal karena warisannya yang mendalam dalam dunia filsafat. Salah satu kontribusi terbesarnya yang masih relevan hingga saat ini adalah Metode Socratic. Teknik ini bukan hanya sekadar alat untuk menemukan jawaban, tetapi juga sebuah pendekatan untuk membangun kebijaksanaan melalui pertanyaan kritis. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana Socrates menggunakan pertanyaan kritis sebagai alat pengajaran dan bagaimana metode ini tetap menjadi inspirasi dalam pendidikan dan pemikiran modern.

Warisan Socrates: Bagaimana Pemikirannya Menginspirasi Plato dan Aristoteles?

Siapa Socrates?

Socrates lahir di Athena sekitar tahun 470 SM dan dianggap sebagai salah satu pendiri filsafat Barat. Ia tidak meninggalkan tulisan apa pun, tetapi ajarannya didokumentasikan oleh murid-muridnya, terutama oleh Plato. Socrates dikenal karena kebiasaannya berjalan-jalan di sekitar kota Athena, bertanya kepada orang-orang tentang pandangan hidup mereka, sering kali mempertanyakan asumsi yang mereka pegang teguh.

Dari Socrates ke Aristoteles: Rantai Pemikiran yang Membentuk Peradaban Barat

Socrates percaya bahwa kebijaksanaan sejati tidak datang dari pengetahuan yang sudah kita miliki, melainkan dari kesadaran akan ketidaktahuan kita sendiri. Baginya, pertanyaan adalah alat utama untuk menggali kebenaran dan membimbing seseorang menuju kebijaksanaan yang lebih dalam.

Apa Itu Metode Socratic?

Kebenaran di Ujung Racun: Bagaimana Socrates Membela Kebebasan Berpikir Hingga Akhir Hayatnya

Metode Socratic adalah pendekatan yang didasarkan pada dialog dan pertanyaan kritis. Alih-alih memberikan jawaban langsung, Socrates akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk mengeksplorasi asumsi-asumsi yang mendasari keyakinan seseorang. Melalui proses ini, tujuan Socrates adalah mendorong orang lain untuk berpikir lebih dalam dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda.

Contoh sederhana dari Metode Socratic dapat ditemukan dalam dialog Plato, di mana Socrates bertanya kepada orang-orang tentang definisi keadilan, keberanian, atau kebajikan. Ketika seseorang memberikan definisi, Socrates akan menantang mereka dengan pertanyaan yang membongkar kontradiksi atau kelemahan dalam definisi tersebut. Dengan cara ini, ia memaksa orang untuk berpikir lebih kritis dan merevisi pemikiran mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title