Konflik Filosofis: Apakah Kebenaran Absolut atau Relatif? Socrates Melawan Kaum Sophis

Socrates di tengah Warga Athena (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Di sisi lain, kaum Sophis adalah kelompok guru dan pemikir yang populer di Yunani kuno. Mereka dikenal karena pandangannya yang pragmatis terhadap pengetahuan dan moralitas. Bagi kaum Sophis, kebenaran bukanlah sesuatu yang tetap dan universal, melainkan relatif dan dapat berubah sesuai dengan situasi atau kepentingan individu.

Dari Socrates ke Aristoteles: Rantai Pemikiran yang Membentuk Peradaban Barat

Protagoras, salah satu tokoh utama dalam gerakan Sophis, terkenal dengan pernyataannya yang terkenal, "Manusia adalah ukuran segala sesuatu." Pernyataan ini mencerminkan pandangan relativis kaum Sophis bahwa kebenaran tergantung pada persepsi masing-masing individu. Apa yang benar bagi seseorang mungkin tidak benar bagi orang lain, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tidak ada kebenaran absolut yang dapat diterapkan secara universal.

Kaum Sophis sering kali mengajarkan seni retorika kepada orang-orang yang ingin sukses dalam kehidupan politik dan sosial. Bagi mereka, kemampuan untuk meyakinkan orang lain melalui argumen yang kuat lebih penting daripada pencarian kebenaran yang objektif. Mereka percaya bahwa dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, fleksibilitas dan kecakapan berbicara adalah keterampilan yang lebih bernilai daripada upaya untuk menemukan kebenaran yang mutlak.

Kebenaran di Ujung Racun: Bagaimana Socrates Membela Kebebasan Berpikir Hingga Akhir Hayatnya

Pertarungan Konsep: Absolutisme vs Relativisme

Pertarungan antara absolutisme Socrates dan relativisme kaum Sophis adalah salah satu konflik filosofis yang paling mendasar dalam sejarah filsafat Barat. Di satu sisi, Socrates percaya bahwa kebenaran bersifat tetap dan universal, sementara kaum Sophis berpendapat bahwa kebenaran adalah hasil dari persepsi individu dan dapat berubah-ubah.

Apa yang Diajar oleh Socrates Tentang Hak Akademik dan Demokrasi Modern

Dalam debat ini, Socrates sering kali mengecam kaum Sophis karena dianggap menyesatkan orang-orang dan mengabaikan pencarian kebenaran yang sebenarnya. Socrates melihat pandangan relativis kaum Sophis sebagai ancaman terhadap moralitas dan keadilan. Jika setiap orang bebas menentukan apa yang benar berdasarkan kepentingan pribadi, maka menurut Socrates, tatanan moral dan sosial akan runtuh.

Sebaliknya, kaum Sophis menganggap pandangan Socrates tentang kebenaran absolut sebagai tidak realistis dan tidak relevan dalam dunia yang penuh dengan kompleksitas. Mereka melihat bahwa manusia hidup dalam konteks sosial yang beragam, di mana setiap individu menghadapi tantangan dan situasi yang berbeda. Oleh karena itu, menurut mereka, tidak mungkin ada satu kebenaran yang berlaku untuk semua orang di semua situasi.

Halaman Selanjutnya
img_title