Konflik Filosofis: Apakah Kebenaran Absolut atau Relatif? Socrates Melawan Kaum Sophis

Socrates di tengah Warga Athena (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Relevansi Konflik Ini dalam Filsafat Modern

Mengenal Lebih Dekat Hubungan Pemikiran Al-Farabi dengan Etika Aristoteles

Meskipun perdebatan antara Socrates dan kaum Sophis terjadi ribuan tahun yang lalu, konflik filosofis ini tetap relevan dalam diskusi-diskusi kontemporer. Dalam filsafat modern, debat antara absolutisme dan relativisme sering kali muncul dalam berbagai bidang, termasuk etika, politik, dan ilmu pengetahuan.

Dalam bidang etika, misalnya, pertanyaan tentang apakah ada standar moral yang universal atau apakah moralitas bersifat relatif terus menjadi bahan perdebatan. Di satu sisi, para pendukung absolutisme moral seperti Immanuel Kant percaya bahwa ada prinsip-prinsip moral yang tetap dan harus dihormati oleh semua orang. Di sisi lain, para pendukung relativisme moral seperti Friedrich Nietzsche berpendapat bahwa moralitas adalah konstruksi sosial yang bisa berbeda-beda antara budaya dan individu.

Dari Aristoteles ke Ibnu Sina: Mengapa Filsafat Masih Penting di Zaman Modern?

Dalam bidang politik, debat ini juga muncul dalam pertanyaan tentang hak asasi manusia. Apakah hak-hak manusia bersifat universal dan harus diterapkan di seluruh dunia, atau apakah hak-hak ini harus disesuaikan dengan konteks budaya dan sosial masing-masing negara? Di sini, kita bisa melihat bagaimana perdebatan antara absolutisme dan relativisme terus memengaruhi diskusi-diskusi penting dalam masyarakat modern.

Konflik filosofis antara Socrates dan kaum Sophis adalah salah satu perdebatan paling mendasar dalam sejarah filsafat Barat. Socrates, dengan keyakinannya terhadap kebenaran absolut, bertentangan dengan kaum Sophis yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang relatif dan bergantung pada persepsi individu. Meskipun perdebatan ini terjadi ribuan tahun yang lalu, konflik antara absolutisme dan relativisme tetap relevan dalam banyak diskusi filsafat modern.

Thales dari Miletus: Pelopor Sains dan Filosofi Barat

Socrates mewakili pencarian kebenaran yang objektif dan universal, sementara kaum Sophis menekankan pentingnya fleksibilitas dan pragmatisme dalam menghadapi dunia yang kompleks dan tidak pasti. Keduanya menawarkan perspektif yang berbeda tentang bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita menentukan apa yang benar dan salah.

Dalam dunia modern yang semakin kompleks dan terhubung, perdebatan ini terus berlanjut, dan pandangan-pandangan dari kedua sisi tetap memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kita berpikir tentang moralitas, kebenaran, dan pengetahuan.